
TRIBUNMANADO.CO.ID - Aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG), menolak berkas dari 20 desa yang dimasukan petugas pencacah.
Aplikasi SIKS-NG merupakan sistem, di mana operator mengimput data yang dimasukan dari petugas ke Dinas Sosial. Sistem ini dimutahirkan oleh pusat data dan Informasi (Pusdatin) Kemensos RI.
Berkas 20 desa ditolak sistem SIKS-NG, karena tidak lengkap, seperti tidak disinyan nomor pelanggan PLN dan kesalahan dalam penulisan jumlah anggota keluarga. Misalnya dalam KK ada empat orang dicatat hanya tiga.
Menurut Kepala Bidang Fakir Miskin, Dinas Sosial, Kabupaten Boltim, Ni'ma Mokoagow, data yang dimasukan masih berwarna merah. Itu berarti data masih belum lengkap dan perlu diperbaiki.
"Kami tidak bisa mengisinya asal-asalan, karena menyangkut data. Maka harus menunggu petugas pendata. Untuk dikoreksi lagi," ujar Ni'ma Mokoagow, Senin (24/6/2019).
Baca: VIDEO VIRAL Siswi SMP Pesta Hirup Lem hingga Ada yang Ciuman, Polisi: Kasihan Masa Depan Mereka
Baca: Cerita Gaji Benyamin S di Film Si Doel Anak Sekolahan, Rano Karno: Tak Pernah Patok Harga
Baca: Minum Air Seninya Sendiri Selama 10 Tahun, Artis Senior Ini Jadi Awet Muda
Pemutahiran data ini, diperlukan untuk verifikasi dan validasi penerima bantuan, selama ini menerima baik KIS, Rastra, KIP, Program Keluarga Harapan (PKH), BPJS Kesehatan, Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Cacat.
Saat ini, data penerima yang dipakai dinas Sosial Boltim dari tahun 2011. Jadi ada delapan tahun belum direvisi. Mengingat ada warga penerima bantuan telah meningkatkan kesejakteraan.
"Kami berupaya bantuan baik dari pusat maupun daerah tepat sasaran. Maka diperlukan verifikasi dan validasi data penerima," ujar dia lagi.
Lanjut dia, data diambil dari dua bulan lalu, namun baru 20 desa dari 80 desa memasukan berkas. Itu pun 20 desa belum lengkap.
Ia menambahkan verifikasi dan validasi dilakukan by name by address. Sistem SIKS-NG menjadi acuan dalam pelaksanaan penanganan fakir miskin dan perlindungan sosial secara bertahap akan diintegrasikan secara luas.
Kepala Dinas Sosial, Rudi Malah mengatakan, ada 80 petugas yang disebarkan untuk melakukan pendataan ke desa. Namun hingga kini, belum selesai.
"Kami sudah pakai tengang waktu. Namun masih ada juga belum selesai. Pada hal petugas diberi bayar," ujar Rudi Malah.
Diharapkan adanya data lengkap, maka program penanganan fakir miskin dapat dioptimalkan, sehingga mempercepat penurunan kemiskinan serta kesenjangan sosial. (ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Aplikasi SIKS-NG Tolak Data 20 Desa yang Tak Lengkap, Acuan Penanganan Fakir Miskin - Tribun Manado"
Post a Comment