loading...
"Seperti yang disampaikan Presiden (Joko Widodo), bahwa kita akan terus memacu ekspornya karena ini masalah suplainya. Kalau ekspor tetap lebih rendah dari impornya, maka persoalannya akan dikendalikan dengan menaikkan ekspor. Apabila impor lebih besar, maka dikendalikan," ujar Sri Mulyani di Jakarta.
Selanjut, Ia mengungkapkan pemerintah terus meninjau volume impor hingga akhir tahun ini. Sebelumnya terdapat kebijakan perluasan mandatori biodiesel B20 hingga kenaikan tarif Pajak Penghasilan Impor untuk barang-barng impor konsumtif dalam upaya menekan impor.
"Kalai CAD itu fundamentalnya ada pada ekspor-impor serta jasa. Jadi kalo volumenya engga naik, perlu kita lihat. Sedangkan apabila dipicu impor yang masing meningkat, kita harus atasi masalahnya," sambung dua.
Pemerintah disebutkan juga tengah berupaya meredam gejolak dinamika ekonomi global dengan membuat kebijakan yang memperhatikan faktor psikologis atau sentimen pasar. Hal itu disertai dengan aktif mengkomunikasikan kebijakan kepada para pemangku kepentingan.
Ditekankan defisit transaksi berjalan sejatinya bergantung kepada tiga aspek. Aspek tersebut antara lain ekspor, impor, dan jasa. Sehingga, guna mengendalikan defisit transaksi berjalan, pemerintah perlu memantau volume dari tiga aspek tersebut.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jurus Sri Mulyani Tekan Defisit Transaksi Berjalan"
Post a Comment