Search

Dolar AS Perkasa Rp14.900 Jadi Berkah bagi Penerimaan Pajak, Kok Bisa?

JAKARTA - Setidaknya masih ada kabar baik di tengah pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan menuturkan, dalam penerimaan pajak terdongkrak di tengah depresiasi nilai tukar. Kondisi itu berlaku dalam jangka pendek.

BERITA TERKAIT +

"Kurs secara jangka pendek dampaknya positif kepada penerimaan pajak, karena komponen penerimaan pajak kan ada PPN impor, PPh 22 impor juga dipengaruhi kurs. Kalau Rupiahnya lebih tinggi ya lebih baik bayar pajaknya," kata Robert di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/9/2018).

 

Pernyataan Robert itu merujuk kepada data penerimaan pajak hingga akhir Agustus 2018. Di mana data penerimaan pajak dari jenis pajak impor yang meliputi PPN impor dan PPh 22 impor tumbuh cukup signifikan.

"Januari sampai Agustus kan impor bagus ya bayar PPh, dan PPh impor bagus kan. Lihat saja penerimaan strong karena impor memang strong Januari-Agustus," tanda Robert.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak sampai dengan tanggal 31 Agustus 2018 mencapai Rp799,47 triliun. Capaian ini meningkat 16,52% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp686,14 triliun.

Realisasi penerimaan pajak tersebut setara dengan 56,14% dari target penerimaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp1.424 triliun.

Robert merincikan, secara umum semua jenis pajak utama tercatat tumbuh. Adapun pertumbuhan penerimaan paling tinggi yaitu PPh 26 sebesar 28,47% menjadi Rp38,52 triliun, kemudian PPN impor sebesar 27,44% menjadi Rp118,36 triliun.

 

Sementara PPh 22 impor tumbuh 25,63% menjadi Rp36,39 triliun, lalu PPh Badan tumbuh 23,34% menjadi Rp154,63 triliun, dan PPh Orang Pribadi (OP) tumbuh 21,13% menjadi Rp7,73 triliun.

Kendati demikian, dalam jangka panjang, kondisi tersebut membutuhkan analisa lebih lanjut. Jika pelehamahan Rupiah terus berlanjut, Robert menuturkan akan ada titik keseimbangan baru dalam pola ekspor dan impor produk Indonesia.

"Kalau kurs melemah terus baru ekuilibriumnya bergerak, apakah ada impor berkurang secara volumenya, lalu ekspor seberapa jauh merespons pertumbuhan ekspor," tutup Robert.

(dni)

Let's block ads! (Why?)

http://economy.okezone.com/read/2018/09/04/20/1946043/dolar-as-perkasa-rp14-900-jadi-berkah-bagi-penerimaan-pajak-kok-bisa

Bagikan Berita Ini

0 Response to " Dolar AS Perkasa Rp14.900 Jadi Berkah bagi Penerimaan Pajak, Kok Bisa?"

Post a Comment

Powered by Blogger.