Search

RI Gandeng Jepang Ubah Sampah Jadi Listrik di 12 Kota

JAKARTA - Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Jepang untuk menerapkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Kerjasama ini sudah digagas sejak tahun 2017 silam ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke Negeri Sakura dan bertemu dengan PM Shinzo Abe.

Sejak pertemuan dua kepala Negera tersebut, setidaknya sudah dua kali Indonesia mengadakan pertemuan kerjasama dengan Jepang untuk membahas PLTSa. Kali ini, dua negara kembali menginisiasi pertemuan ketiga yang dihadiri oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah serta pemerintah Jepang.

BERITA TERKAIT +

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan menuturkan, proyek PLTSa merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) dengan ditandatanganinya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

"Masalah sampah ini kurang mendapat perhatian, tapi tahun lalu Presiden sudah perintahkan untuk mempercepat masalah sampah. Secara pribadi saya terlibat karena 80% sampah dari darat yang mengotori laut," tutur Luhut di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (6/8/2018).

Dari TPA Ini Bakal Dibangun PLTSa yang Hasilkan Listrik 0,8 Megawatt

Bukti keseriusan pemerintah menangani linbah sampah adalah menambah proyek PLTSa dari 8 kota menjadi 12 kota dalam Perpres. Adapun 12 kota yang dimaksud antara lain, DKI Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Makassar, Denpasar, Palembang, dan Manado.

Pada pertemuan ketiga ini, pemerintah kembali membahas perkembangan proyek PLTSa di 12 kota. Selain itu, dilakukan Penyerahan Surat Penugasan Listrik untuk PLTSa Solo dan Surabaya ke Kementerian ESDM untuk PLN.

Lalu, penyerahan draft PPA Legok Nangka di Bandung dari PLN kepada Ketua Tim Teknis Percepatan Pembanguna Instalasi Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Dari TPA Ini Bakal Dibangun PLTSa yang Hasilkan Listrik 0,8 Megawatt

Menko Luhut mendorong agar PLTSa ini segera direalisasikan oleh 12 kota. "Kita mau secepatnya saja, karena sudah ada Perpres untuk itu jadi sudah enggak ada masalah legal," kata Luhut.

Tidak hanya di 12 kota, proyek pengolahan sampah menjadi listrik juga akan dikembangkan di Labuan Bajo dan Bali. Bahkan, di Labuan Bajo sudah ada model pengolahan sampah yang digagas oleh anak muda. Menko Luhut berharap, Jepang juga bisa bekerjasama di dua kota tersebut.

“Di Labuan Bajo, anak muda kami berhasil membuat satu model penanganan sampah di sana, 80% sudah berjalan, kira-kira 40 ton per hari. Jadi Labuan Bajo ini sama dengan kota Banjarmasin dan beberapa kota lainnya sudah punya model sendiri," tukas Luhut.

(feb)

(rhs)

Let's block ads! (Why?)

http://economy.okezone.com/read/2018/08/06/320/1932514/ri-gandeng-jepang-ubah-sampah-jadi-listrik-di-12-kota

Bagikan Berita Ini

0 Response to "RI Gandeng Jepang Ubah Sampah Jadi Listrik di 12 Kota"

Post a Comment

Powered by Blogger.