Search

Berkah Lebaran, Konsumsi Rumah Tangga Naik Jadi 5,14%

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 mencapai 5,27%. Realiasasi tersebut ditopang salah satunya oleh pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,14%.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga jauh lebih tinggi bila dibandingkan kuartal I-2018 dan kuartal II-2017 dengan realisasi yang sama di angka 4,95%. Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini bergerak positif. Mengingat beberapa tahun terakhir, konsumsi tumah tangga Indonesia berada di bawah 5%.

BERITA TERKAIT +

"(Pertumbuhan konsumsi rumah tangga) Cukup mengesankan 5,14%. Ini menurut saya luar biasa," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Senin (6/8/2018).

Dia menjelaskan, dari komponen konsumsi rumah tangga tercatat penjualan eceran tumbuh 6,42% dari kuartal II-2017 tumbuh 4,98%. Bantuan sosial tunai dari pemerintah tumbuh 61,69%, menguat dari kuartal II-2017 yang tumbuh 18,57%.

Kemudian penjualan wholesale sepeda motor tumbuh 18,96% dari kuartal II 2017 yang terkontraksi 10,93%. Sedangkan untuk mobil tumbuh 3,25% dari sebelumnya terkontraksi 11,22% di kuartal II 2017.

"Kemudian yang jadi pemicu lainnya adalah gaji dan honor PNS sebagai THR, ini bagus sekali tumbuh 16,98%. Memang konsumsi pada kuartal II ini, Ramadan dan Lebaran berkah ke berbagai sektor dan meningkatkan konsumsi rumah tangga," jelasnya.

Kendati demikian, untuk kuartal selanjutnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan tak tumbuh setinggi ini. Hal ini mengingat faktor pendorong kosumsi seperti THR tak lagi ada di kuartal selanjutnya.

"Ke depan tentunya pasti berhadarap konsumsi rumah tangganya tetap kuat, tapi tidak sekuat ini. Untuk capai 5,14% lagi akan berat," katanya.

Menurutnya, untuk tetap bisa mempertahankan pertumbuhan konsumsi yang tinggi maka inflasi harus benar-benar terkendali. Sebab inflasi yang tak terkendali akan menggerus daya beli masyarakat.

"Kecuali juga ada yang mengerakkan lagi, di momen kuartal IV karena ada liburan panjang, persiapan menjelang Natal dan Tahun Baru," katanya.

Dengan catatan, lanjut Kecuk, bila pada saat tersebut, rumah tangga tetap terus memiliki kepercayaan untuk konsumsi, juga disertai situasi ekonomi dan politik yang terjaga, maka potensi pertumbuhan konsumsi yang tinggi tetap ada.

(feb)

(rhs)

Let's block ads! (Why?)

http://economy.okezone.com/read/2018/08/06/320/1932499/berkah-lebaran-konsumsi-rumah-tangga-naik-jadi-5-14

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Berkah Lebaran, Konsumsi Rumah Tangga Naik Jadi 5,14%"

Post a Comment

Powered by Blogger.