
"Patut kita syukuri," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi kepada detikcom, Selasa (17/7/2018).
"BPS itu lembaga resmi, maka data yang diumumkan juga resmi, bukan asal-asalan, dan BPS bekerja secara profesional sesuai tupoksinya," imbuhnya.
Angka kemiskinan yang berada di bawah 10 persen itu, kata pria yang akrab disapa Awiek tersebut, menunjukkan keberhasilan program-program pemerintah terkait pengentasan kemiskinan. Khususnya program pembangunan di Indonesia.
"Bahwa visi pembangunan Jokowi adalah Indonesia-sentris, bukan lagi Jawa-sentris, sudah mulai menuai hasil," ujarnya.
Awiek berharap pemerintah tidak berpuas diri atas pencapaian tersebut. Program-program pembangunan harus terus digalakkan untuk menekan angka kemiskinan.
"Insyaallah, jika terus on the track, angka kemiskinan akan terus berkurang," kata Awiek.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan per Maret 2018 yang sebesar 9,82% menjadi paling rendah sepanjang sejarah.
Hal itu diungkapkan Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers neraca perdagangan Juni 2018. Dia bilang angka kemiskinan per Maret tahun ini menjadi single digit.
"Apakah ini yang terendah, iya (terendah), bisa saya sampaikan kalau dilihat pada tahun Maret 2011 itu persentasenya 12,49%," kata Suhariyanto di kantor BPS pusat, Jakarta, Senin (16/7).
(rvk/rvk)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PPP Anggap Indonesia-sentris Tekan Angka Kemiskinan RI"
Post a Comment