Search

6 Fakta RAPBN 2019, Defisit Anggaran Negara Masih Tetap 1,84%?

JAKARTA – Presiden Jokowi telah menjabarkan postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk tahun 2019 pada 16 Agustus 2018 lalu. Di mana pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,3%, serta inflasi pada target 3,5% plus/minus 1%.

Sementara nilai tukar Rupiah diasumsikan Rp14.400 per dolar AS, suku bunga SPN 3 bulan rata-rata 5,3%, dan harga minyak mentah Indonesia diasumsikan USD70 per barel.

BERITA TERKAIT +

Berikut ini fakta-fakta RAPBN 2019, yang dirangkum oleh Okezone Finance:

1. Target Nilai Pendapatan Negara Mencapai Rp2.165,1 Triliun

Dalam postur RAPBN 2019 yang disepakati, nilai pendapatan negara mencapai Rp2.165,1 triliun. Angka ini terdiri dari pendapatan yang berasal dari perpajakan sebesar Rp1.786,4 triliun. Dan yang kedua adalah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp378,3 triliun.

Baca Juga: Tok, Banggar Setujui Postur RAPBN 2019

Sementara untuk nilai belanja pada RAPBN 2019 juga mengalami kenaikan menjadi Rp2.462,3 triliun. Angka tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.635,5 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp826,9 triliun.

2. Nilai Defisit Anggaran Negara Masih Tetap 1,84% dari Product Domestic Bruto (PDB)

Tidak ada perubahan pada nilai defisit anggaran. Sebab, nilai defisit anggaran masih tetap 1,84% dari Product Domestic Bruto (PDB). Atau jika diminimalkan sebesar Rp297,2 triliun. "Angka belanja RAPB menggunakan asumsi nilai tukar Rp15.000 per USD. Apakah bisa disetujui," ujar Wakil Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah.

3. Target Pertumbuhan Ekonomi 2019 Sebesar 5,3%

Pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,3%. Sejumlah asumsi makro lainnya pada Rancangan Anggaran Penda patan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 yang di tetapkan di nilai realistis kendati masih dibayangi gejolak ekonomi global.

grafik

4. Target Perpajakan 2019 Dipatok Rp1.783 Triliun

Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyepakati target penerimaan perpajakan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 sebesar Rp1.783,76 triliun. Angka ini mengalami perubahan dari sebelumnya usulan dalam Nota Keuangan 2019 sebesar Rp1.781 triliun.

Hal ini disebabkan berubahnya asumsi nilai tukar Rupiah dari Rp14.400 per USD menjadi Rp14.500 per USD, selain itu target lifting minyak juga berubah dari 750.000 barel per hari menjadi 775.000 barel per hari. "Besaran target penerimaan perpajakan 2019 sudah mengakomodasi perubahan asumsi yanh kemarin sudah ditetapkan," ujarnya.

Baca Juga: Bahas Postur APBN 2019, Sri Mulyani Cs Sambangi DPR

5. Inflasi Terkendali dalam Kisaran 3,5%

Inflasi masih dapat terkendali dalam kisaran 3,5%. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berada pada Rp14.400 per dolar Amerika Serikat. Tingkat suku bunga SPN 3 bulan sebesar 5,3%. Sementara itu, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) diperkirakan rata-rata mencapai USD70 per barel.

Adapun Lifting minyak bumi pada 2019 di perkirakan mencapai rata-rata 750.000 barel per hari, sementara lifting gas bumi diperkirakan rata-rata 1,25 juta barel se -tara minyak per hari.

6. APBN 2019 Pemerintah Tetap Melihat Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam APBN 2019 pemerintah tetap melihat sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang memungkinkan untuk dicapai, baik dari sisi konsumsi, investasi, ekspor, maupun pertumbuhan yang berasal dari pengeluaran pemerintah.

“Jadi, angka yang ada menunjukkan suatu tingkat realistis dan diharapkan akan menimbulkan kredibilitas dari angka-angka dalam APBN 2019,” ujarnya, di Jakarta.

(kmj)

Let's block ads! (Why?)

http://economy.okezone.com/read/2018/10/20/20/1966671/6-fakta-rapbn-2019-defisit-anggaran-negara-masih-tetap-1-84

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "6 Fakta RAPBN 2019, Defisit Anggaran Negara Masih Tetap 1,84%?"

Post a Comment

Powered by Blogger.