loading...
Sebelumnya untuk rumah-rumah yang terdampak gempa, PLN telah melakukan pendataan rumah warga, pengamanan kabel Sambungan Rumah (SR) agar aman dari kondisi bertegangan dan pendataan Alat pembatas dan Pengukur (APP) untuk memastikan kondisi fisik kwh meter dan MCB.
Seperti diketahui, pasca gempa yang mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa pada beberapa bulan terakhir memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat setempat baik di sisi material maupun imaterial.
Gempa tersebut juga merusak sistem kelistrikan di kedua pulau tersebut, sebagian besar kondisi kwh meter sudah tidak dapat digunakan lagi (hancur/rusak) tertimpa bangunan, ada yang masih terpasang di bangunan namun dalam kondisi rusak berat/sedang dan telah diamankan di kantor PLN.
Selain ratusan asset PLN mengalami kerusakan, terutama pada jaringan Distribusi Tegangan Menengah, Tegangan rendah serta Saluran Rumah dan Alat Pengukur dan Pembatas (SR APP). Dampak imaterialnya, ribuan pelanggan PLN harus padam pada saat gempa dikarenakan Jaringan PLN mengalami kerusakan akibat gempa.
Kondisi saat ini, seluruh Jaringan listrik telah diperbaiki dan seluruh masyarakat khususnya yang ada di pengungsian sudah bisa menikmati listrik kembali.
Gempa Lombok dan Sumbawa juga memberikan dampak kerusakan kelistrikan di beberapa wilayah kerja unit PLN seperti Kabupaten Lombok Utara terdiri dari Tanjung, Pemenang, Gangga, Kayangan, Bayan, Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno. Kabupaten Lombok Barat di wilayah Narmada, Batulayar, Gunungsari. Di Kabupaten Lombok Timur di Labuhan Haji, Pringgabaya, Sembalun, Sambelia. Kota Mataram di Ampenan.
Sedang di Kabupaten Sumbawa Besar daerah yang terdampak meliputi Utan, Alas, Taliwang, Rhee dan Buer. Kabupaten Sumbawa Barat di Kecamatan Seteluk. Diperkirakan ada sekitar 56.000 pelanggan PLN yang terkena dampak gempa.
"Kami sadar kebutuhan akan kelistrikan sangat penting bagi warga. Untuk itu upaya perbaikan seluruh jaringan langsung kami lakukan pasca gempa terjadi. Nah untuk selanjutnya apabila rumah baru telah selesai dibangun dan hendak disambung listriknya kembali, maka proses penyambungan baru dan penyalaan akan dilakukan oleh PLN dan dibebaskan dari Biaya Penyambungan Gratis," ungkap Direktur Bisnis Regional Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara Djoko RAbumanan dalam keterangan resmi, Sabtu (15/9/2018).
Djoko melanjutkan, bagi masyarakat yang telah di data dan dinyalakan kembali oleh petugas PLN juga dapat melaporkan langsung ke kantor PLN apabila sudah siap bangunan rumah dan instalasi listriknya untuk disambung dan dinyalakan kembali.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar waspada dan melaporkan ke Kantor PLN terdekat atau pihak berwajib apabila ada oknum yang mengatasnamakan PLN menawarkan penyambungan listrik dan meminta sejumlah uang. PLN tidak pernah meminta biaya untuk pemasangan dan penyambungan kembali terhadap pelanggan-pelanggan PLN yang terdampak gempa.
Dengan adanya program pemasangan dan penyalaan kembali, PLN berharap dapat mempercepat dan membantu korban untuk memperoleh akses listrik ke rumah. Karena akses listrik yang mudah didapat, akan membantu proses pemulihan di masyarakat, mengingat listrik merupakan kebutuhan primer untuk semua orang, terutama bagi korban gempa di masa transisi ini.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PLN Gratiskan Biaya Penyambungan bagi Korban Gempa Lombok dan Sumbawa"
Post a Comment