JAKARTA - Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat akan meresmikan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai Bali yang saat ini pengerjaannya telah rampung. Rencanannya, Presiden Jokowi akan meresmikan bebarangena dengan peresmian Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Akhir Bukan September mendatang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono mengatakan, pembangunan Underpass tugu itu sendiri sengaja dilakukan untuk mendukung kesuksesan Annual Meeting IMF-World Bank. Sehingga diharapkan, pada saat pertemuan tersebut berlangsung bisa sedikit mengurai kemacetan.
Tentunya, pengoperaaian underpass ini sangat dinantikan oleh masyarakat karena dapat mengurangi kemacetan hingga 50%. Kendaraan dari Nusa Dua menuju Denpasar atau sebaliknya nantinya akan melalui underpass sehingga waktu tempuh kendaraan lebih cepat.
“Underpass ini dibangun bertujuan untuk mengurangi kemacetan di Kota Denpasar serta mendukung pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB) tahun 2018,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (15/9/2018).
Menurut Basuki, selama ini Simpang Tugu dikenal sebagai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah. Keempat arah sendiri yakni kendaraan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Tol Bali Mandara, dan Kota Denpasar menuju kawasan wisata Nusa Dua dan sekitarnya.
Dengan semakin lancarnya arus lalu lintas, akan mendukung mobilitas para peserta konferensi selama berlangsungnya acara. Hal ini sangat penting karena jumlah peserta yang hadir diperkirakan sebanyak 15 ribu orang.
"Para peserta yang hadir terdiri dari pejabat pemerintah, pengambil keputusan, pemimpin usaha dan akademisi yang akan membahas tren global dan bagaimana negara dapat menyesuaikan kebijakan di tengah perubahan lingkungan dunia yang dinamis agar terus mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII I Ketut Darmawahana mengatakan, dalam pengerjaan Underpass, ada beberapa tantangan yang dihadapi. Salah satu yang paling krusial adalah letaknya yang berdekatan dengan Bandara.
“Salah satu tantangan dalam pembangunan underpass tersebut adalah lokasinya yang berdekatan dengan bandara, sehingga tidak dapat menggunakan peralatan konstruksi yang terlalu tinggi karena dikhawatirkan mengganggu pesawat yang hendak terbang dan mendarat,” jelasnya.
Sebagai informasi, Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai memiliki panjang 712 meter, lebar 16 meter, dan tinggi 5,2 meter. Pembangunan telah dimulai sejak September 2017, dengan nilai Rp 168,3 miliar melalui anggaran BBPJN VIII, Ditjen Bina Marga. Konstruksi dikerjakan oleh PT. Adhi Karya-PT. Nindya Karya-PT. Wira KSO. Sementara untuk konsultan supervisi oleh PT. Wira Widyatama, PT. Aria Jasa Reksatama, dan PT. Tata Guna Patria (Joint Operation).
Desain undepass juga mengakomodir ornamen-ornamen budaya Bali yang dapat dirasakan pada saat kendaraan masuk underpass serta pada dinding underpass. Keberadaan underpass ini tidak hanya fungsional secara fisik semata namun juga menambah keindahan estetik kawasan metropolitan Denpasar, Bali yang menyatu dengan kultur budaya lokal.
(rhs)
http://economy.okezone.com/read/2018/09/15/320/1950949/jelang-pertemuan-imf-world-bank-jokowi-bakal-resmikan-underpass-ngurah-raiBagikan Berita Ini
0 Response to "Jelang Pertemuan IMF-World Bank, Jokowi Bakal Resmikan Underpass Ngurah Rai"
Post a Comment