"Iya saya memperjuangkan masyarakat lapisan bawah (khususnya) pedagang, orang terlantar di pinggir jalan, pedagang kaki lima, orang miskin (agar) ditanggung kehidupannya oleh negara, itu visi-misi saya," jelas Nur Wahid saat ditemui detikcom di rumahnya di Jalan Pembina Raya, Kelurahan Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi, Selasa (5/3/2019).
Pria berusia 47 tahun itu sehari-hari berjualan cakwe keliling di sekolahan hingga pabrik di kawasan Rawalumbu, Kota Bekasi. Meski begitu, kondisi perekonomiannya yang sangat sederhana tidak mengurungkan niatnya untuk menjadi anggota dewan.
"Nyaleg emang cita-cita dari SMA pengen jadi pemimpin. Saya lulus sekolah pengen jadi kepala desa. 5 tahun lalu memang pengen nyaleg jadi DPRD. Tapi baru kesampaian sekarang," ujar Nur.
Nur Wahid telah tercatat di daftar calon tetap (DCT) dan mendapatkan nomor urut. Mendaftar lewat Partai Gerindra, Nur Wahid mengaku tidak dimintai mahar oleh pengurus partai.
"Nggak ada (mahar). (Memilih Gerindra) karena cocok dengan visi-misinya," katanya.
Nama Nur Wahid kini terpampang di spanduk-spanduk di setiap sudut jalan. Nur Wahid optimis maju dalam kancah perpolitikan.
"Target saya 6.000 sampai 7.000 suara," lanjutnya.
Nur Wahid merupakan pria asal Kebumen. Dia hijrah ke Jakarta sejak 1992 dan tinggal di Cakung. Selanjutnya dia pindah ke Bekasi hingga sekarang ini.
Nur Wahid sudah berjualan cakwe selama 27 tahun. Dia juga sempat bekerja di sebuah pabrik hanya 40 hari.
"Sempat kerja di pabrik (selama) 40 hari. Saya hitung-hitung nggak bakal kaya, lama kelamaan jualan cakwe karena berpotensi (untung)," tandasnya.
(mea/fdn) https://news.detik.com/berita/d-4454745/ingin-sejahterakan-orang-miskin-pedagang-cakwe-di-bekasi-ini-ikut-nyaleg
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ingin Sejahterakan Orang Miskin, Pedagang Cakwe di Bekasi Ini Ikut Nyaleg - detikNews"
Post a Comment