Sedangkan bursa saham global yang terpuruk antara lain:
1.Venezuela (-94,89 persen)
Bursa saham Venezuela merosot tajam pada 2018. Negara yang dilanda krisis tersebut membuat indeks saham IBVC turun lebih dari 94 persen. Hal itu juga dipicu ketika Presiden Venezuela Nicolas Maduro berupaya mengakhiri periode panjang gejolak ekonomi di negara yang kaya minyak tetapi miskin uang.
2. Argentina (-50,2 persen)
Argentina berjuang atasi krisis keuangan pada 2018. Indeks pasar saham tersebut turun lebih dari 50 persen pada 2018. Penurunan itu tak lepas dari sentimen kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve.
Kenaikan suku bunga bank sentral AS mendorong nilai dolar AS perkasa terhadap mata uang lainnya sehingga membuat pembayaran utang lebih mahal dalam dolar AS. Selain itu, perang dagang juga menekan bursa saham ditambah harga komoditas. Padahal komoditas merupakan sumber pendapatan penting di pasar negara berkembang.
3. Turki (-43,35 persen)
Mata uang Argentina melemah juga berdampak terhadap mata uang negara berkembang lainnya termasuk mata uang Turki lira alami penurunan tajam.
Ketidaksepakatan kebijakan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan bank sentral lainnya menimbulkan kegelisahan pasar dan memperumit masalah.
Turki menahan pendeta AS Andrew Brunson juga menjadi sumber ketegangan yang berlanjut pada 2018. Hal tersebut memperburuk hubungan antara AS dan Turki sehingga menekan aset investasi Turki. Brunson pun dibebaskan pada pertengahan Oktober.
4. China
Indeks saham Shanghai China melemah seiring perang dagang AS yang mulai terjadi. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyatakan gencatan senjata 90 hari pada awal Desember. Akan tetapi, pengamat sangat skeptis peluang Washington dan Beijing menyetujui perang dagang dalam jangka waktu yang diusulkan.
5. Pakistan (-28,07 persen)
Indeks saham Karachi 100 susut lebih dari 28 persen yang denominasi dalam dolar AS pada 2018. Hal tersebut mendorong pasar saham Pakistan alami kinerja terburuk kelima di dunia pada 2018.
Hal itu didorong IMF gagal setujui persyaratan paket bailout Pakistan pada November 2018. Para pejabat di Pakistan dilaporkan menetapkan pertengahan Januari untuk target IMF menandatangani paket bailout keduanya sejak 2013 ketika meminjam USD 6,7 miliar.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "5 Bursa Saham Terbaik dan Terburuk Sepanjang 2018"
Post a Comment