:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2517135/original/093841600_1544100200-20181206-PKL-Ojek-Online-7.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat.
Dalam aturan tersebut, salah satu bunyinya pengguna sepeda motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan aplikasi berbasis teknologi informasi (ojek online/ojol), shelter harus disediakan oleh perusahaan aplikasinya.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono menyambut baik upaya penertiban yang coba dilakukan oleh pemerintah.
Menurut dia, selama ini keberadaan ojek online tanpa shelter hanya membuat jalanan di area Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tidak teratur, lantaran banyak para pengemudi yang berhenti sembarangan.
Apalagi, dengan mulai beroprasinya Mass Rapid Transit (MRT), dikhawatirkan setiap stasiun pemberhentian akan dipadati oleh sejumlah pengemudi ojek online.
Hal itu akan menambah kepadatan di sekitar area tersebut. Oleh karena itu, penggunaan shelter khusus ini akan meminimalkan terjadi kepadatan lalu lintas.
"Jangan sampai nanti stasiun-stasiun MRT itu berantakan seperti KCI (Kereta Commuter Indonesia) sekarang. Kalau berantakan susah kita aturnya, dan ini akan kita jadikan role model, kalau dia nanti tertib, rapi, otomatis nanti stasiun kereta api yang lain akan mengikuti," kata Bambang saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Bambang mengatakan, paling tidak shelter-shelter tersebut nantinya bisa disiapkan baik dari pengelola MRT itu sendiri, Pemerintah Pusat, maupun Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Jadi ketertiban pengemudi ojek bakal mendukung kelancaran arus moda transportasi massal lainnya.
"Pengoperasian MRT ini taglinenya ubah Jakarta, kalau ubah-ubah Jakarta, maka semua berubah. Jangan nanti MRTnya sudah on time, sudah melayani dengan baik, nyaman, tapi di terminal-terminal MRT berantakan," tegas dia.
Bambang menambahkan, pihaknya pun akan melakukan uji coba shelter ojek online di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas pada kamis besok.
"Makanya saya mau uji coba, katanya Gojek punya aplikasi mengatur dia bisa tertib asal ada PoA (point of interest) nya, saya tetapkan mereka akan kumpul di sana semua. Kita mau uji coba besok di Dukuh Atas, gojek nanti mau melakukan uji coba, kalau itu sukses mau kita pakai," tutur dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3922049/ada-shelter-ojek-online-kurangi-kepadatan-lalu-lintasBagikan Berita Ini
0 Response to "Ada Shelter Ojek Online Kurangi Kepadatan Lalu Lintas"
Post a Comment