Search

Kegiatan Industri di Banten Tak Terganggu Bencana Tsunami Selat Sunda

Sebanyak tujuh hotel di wilayah pesisir barat Banten mengalami kerusakan akibat terjangan tsunami Anyer yang terjadi pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam. Namun, belum diketahui berapa kerugian akibat kerusakan tersebut.

Ketua Harian PHRI Banten, Ashok Kumar, mengatakan dari data yang dihimpun sejauh ini, kerusakan yang terjadi masih sebatas kerusakan ringan. Belum ada hotel yang dilaporkan ambruk akibat kejadian tersebut.

 "Kerusakan ada, seperti pagar (rusak) karena kedorong (air). Kita sedang data, ada yang kerusakan ringan, ada yang kolamnya masuk air laut," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (23/12/2018).

‎Sejauh ini, lanjut dia, ada sekitar enam-tujuh hotel yang dilaporkan mengalami kerusakan. Sementara untuk korban dari tamu hotel, Ashok masih enggan merinci lebih lanjut.

"Jumlah (total) belum ada, tapi kami melihat ada enam-tujuh hotel yang kena. Ada kena pagar, ada yang masuk air, tapi airnya sudah balik (surut) lagi," kata dia.

Selain yang rusak, ada juga hotel-hotel yang tidak terkena dampak dari tsunami ini. Hal ini karena air yang naik ke pesisir tidak merata ke semua wilayah.

"Hotel seperti Marbella, Jayakarta, Pisita, itu semua tidak apa-apa. Jadi, airnya yang bisa naik dia naik, tapi kalau enggak ya enggak apa-apa," tandas dia.

Tonton video ini terkait bencana tsunami di Lampung.

Sejumlah desa di Lampung Selatan porak poranda diterjang tsunami. Berikut penuturan korban saat gelombang tinggi menghantam pantai.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3855377/kegiatan-industri-di-banten-tak-terganggu-bencana-tsunami-selat-sunda

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kegiatan Industri di Banten Tak Terganggu Bencana Tsunami Selat Sunda"

Post a Comment

Powered by Blogger.