
Sedangkan dolar Hong Kong stagnan dan beberapa mata uang lainnya melemah. Baht Thailand melemah 0,01 persen, won Korea Selatan minus 0,02 persen, yen Kpeang minus 0,05 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,44 persen.
Begitu pula mayoritas mata uang utama negara maju, turut menguat dari dolar AS. Dolar Australia menguat 0,36 persen, poundsterling Inggris 0,27 persen, rubel Rusia 0,13 persen, euro Eropa 0,13 persen, dan franc Swiss 0,07 persen. Hanya dolar Kanada yang melemah 0,02 persen dari dolar AS.
"Hal ini memberi sentimen bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lagi dilakukan Trump bisa terintervensi. Sentimen ini membuat dolar AS dihindari karena kondisi politik di AS," ujar Dini kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/11).
Sementara, sentimen pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping justru tengah mereda. Meski, pihak pemerintah China kembali memberi pernyataan bersedia berkomunikasi lebih lanjut dengan AS. "Tapi sentimen ini tidak mendominasi sentimen pergerakan pasar hari ini," pungkasnya.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181106170710-78-344463/paling-kuat-di-asia-rupiah-sentuh-rp14804-per-dolar-asBagikan Berita Ini
0 Response to "Paling Kuat di Asia, Rupiah Sentuh Rp14.804 per Dolar AS"
Post a Comment