JAKARTA - Pemerintah pusat saat ini gencar mendorong sektor pariwisata nasional untuk menjadi motor penghasil devisa negara. Kementerian Pariwisata sendiri memproyeksikan sektor pariwisata menghasilkan devisa mencapai USD20 miliar atau setara Rp292 triliun mengacu kurs Rp14.600.
Selain itu, diproyeksikan pada 2019, wisatawan mancanegara naik sebesar 500% menjadi 5 juta orang, sehingga mampu menghasilkan devisa Rp87 miliar. Sementara untuk wisatawan nusantara naik 300% menjadi 2 juta, dengan total devisa total Rp1,78 triliun.
Proyeksi tersebut sepertinya akan tercapai, karena pada tahun 2017, penerimaan devisa dari sektor pariwisata sebesar USD12,5 miliar atau setara Rp182,5 triliun. Apalagi, pemerintah juga lagi giatnya membangun infrastruktur fasilitas umum untuk mendukung pariwisata seperti bandara di seluruh daerah.
Siapkan 9 Strategi
Tidak hanya membangun infratruktur pemerintah juga mengerahkan segala cara agar pariwisata menghasilkan devisa yang maksimal. Maka dari itu, pemerintah dan semua lembaga sudah menyiapkan 9 strategi untuk mengedepankan pariwisata.
1. Penetapan strategi pencapaian kinerja pariwisata melalui peningkatan aksesibilitas, keragaman atraksi, kualitas amenitas, didukung oleh penguatan promosi, dan peningkatan kapasitas pelaku pariwisata (3A2P). Hal ini untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan penerimaan devisa dari pariwisata, terutama untuk destinasi wisata prioritas seperti Danau Toba, Borobudur-Joglosemar (Jogjakarta-Solo-Semarang), Mandalika, Labuan Bajo, Bali, Jakarta, Banyuwangi, Bromo, dan Kepulauan Riau.
2. Penguatan data dan informasi pariwisata melalui penetapan nomenklatur klasifikasi jenis usaha yang termasuk dalam bidang pariwisata sebagai dasar perumusan kebijakan, serta peningkatan kualitas survei profil wisatawan mancanegara untuk mengetahui pola perjalanan, pengeluaran dan umpan balik dari hasil kunjungan ke destinasi wisata.
3. Peningkatan akses pembiayaan bagi kegiatan usaha di sektor pariwisata melalui penetapan ketentuan umum penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk usaha pariwisata yang didukung sosialisasi mekanisme penyalurannya.
4. Penerapan intensifikasi layanan sistem pembayaran dan ekonomi digital serta ekosistemnya di semua destinasi wisata, dengan Bali sebagai champion program pada saat penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018.
Sebelumnya
1 / 2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mengejar Devisa Rp292 Triliun dari Pariwisata"
Post a Comment