KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penghentian operasional hotel di Lombok akibat gempa menyebabkan harga saham PT Pudjiadi and Sons Estate Tbk (PNSE) ikut terkoreksi. Dalam sebulan, harga saham emiten properti ini turun 19,79% ke level Rp 770 per saham, kemarin.
Direktur PNSE Ariyo Tejo mengungkapkan bahwa harga saham PNSE cukup positif di level Rp 770 atau naik sekitar 15,79% dari level terendah tahun ini pada Rp 665 pada 19 September lalu. "Sebelumnya pernah turun dari Rp 1.300 per saham. Dan saya tidak tahu penyebabnya," kata Ariyo kepada Kontan.co.id, Selasa (25/9).
Pergerakan saham PNSE memang sulit disimak. Berdasarkan data Bloomberg, tak setiap hari tercatat perdagangan saham emiten ini. Selain itu, per 31 Agustus 2018, saham publik PNSE hanya 76,79 juta saham atau 9,62% dari total modal disetor.
Lebih lanjut Ariyo mengaku bahwa sampai saat ini tidak ada rencana korporasi apapun untuk mendongkrak dan meyakinkan investor. "Hanya saja masih konsolidasi. Juga pembenahan terus untuk standar pelayanan dan hal lainnya," ungkapnya.
Bencana gempa di Lombok bisnis PNSE terjatuh. Untuk mendongkrak pendapatan, PNSE, Ariyo mencoba mencari peluang baru dengan lebih memperkenalkan brand dan hotel kepada kelompok-kelompok komunitas. "Jadi kegiatan marketing lebih agresif. Lalu memperkuat upaya penjualan aset-aset tanah yang direncanakan untuk dijual seperti tanah di Cengkareng salah satunya," kata Ariyo lagi.
Penjualan aset dilakukan untuk memperkuat kas. PNSE perlu kas untuk perbaikan dan renovasi hotel. Namun, Ariyo bilang pendapatan tidak tumbuh tahun ini karena hotel The Jayakarta Lombok masih berhenti beroperasi.
Sekadar mengingatkan, PNSE menutup sementara hotel The Jayakarta Lombok akibat gempa. Dalam keterbukaan informasi di BEI pada 20 Agustus lalu, PNSE mengungkapkan, nilai pertanggungan asuransi sebesar US$ 4,25 juta. Tapi, PNSE belum mengungkapkan total kerugian dan kebutuhan dana total untuk renovasi. ""Kami akan menyampaikan jawaban yang diminta BEI setelah kami mendapatkan informasi terbaru dari berbagai pihak yang berkepentingan," ungkap Ariyo dalam keterbukaan informasi.
The Jayakarta Lombok menyumbang pendapatan 14,57% terhadap pendapatan total PNSE hingga 31 Juli 2018.
Editor: Wahyu Rahmawati
Editor: Wahyu Rahmawati
EMITEN
http://investasi.kontan.co.id/news/hotel-the-jayakarta-lombok-masih-tutup-saham-pudjiadi-sons-pnse-ikut-terkoreksiBagikan Berita Ini
0 Response to "Hotel The Jayakarta Lombok masih tutup, saham Pudjiadi & Sons (PNSE) ikut terkoreksi"
Post a Comment