Search

Fed Rate Naik, Sri Mulyani: Perekonomian RI Cukup Fleksibel

JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 2%-2,25%. Kenaikan ini menjadi yang ketiga di tahun 2018, yang sebelumnya diprediksi sampai 4 kali hingga akhir tahun.

Pasca The Fed menaikkan suku bunga pada Rabu (26/9/2018) waktu setempat, nilai tukar Rupiah mengalami penguatan hari ini. Melansir Bloomberg Dollar Index, Kamis (27/9/2018) pukul 12.56 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange berada di level Rp14.899 per USD, membaik dari level Rp14.900 per USD.

BERITA TERKAIT +

Menkeu Sri Mulyani: Dengan UU PNBP Pemerintah Bisa Pangkas 70.000 Tarif Kementerian atau Lembaga 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, kondisi perekonomian Indonesia menunjukkan cukup fleksibel dan memiliki daya tahan untuk menghadapi perubahan yang terjadi di global. Terlebih pasca kebijakan pengetatan moneter oleh AS.

"Perekonomian kita cukup fleksibel dan lentur juga cukup memiliki daya tahan untuk mengabsorb perubahan itu tanpa harus menyebabkan seluruh kegiatan ekonomi mengalami perubahan drastis," ujarnya di Hotel Rafles, Jakarta, Kamis (27/9/2018).

Baca Juga: The Fed Naikkan Suku Bunga, Sri Mulyani: Dampaknya Besar ke Indonesia

Bendahara Negara tersebut menjelaskan, kebijakan The Fed memang sudah diprediksi pelaki pasar sejak awal tahun, sehingga sudah diantisipasi. Selain itu, kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sehat ditandai dengan surplus sebesar Rp11,6 triliun per 31 Agustus 2018, memberikan sinyal positif bagi pelaku pasar.

"Kita komunikasikan bahwa APBN kita sangat sehat. Jadi kita melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya adalah sangat konsisten untuk memberikan sinyal pada pelaku ekonomi. Kalau perubahan di luar perekonomian kita itu bukan kita yang mengontrol," jelasnya.

Menkeu Sri Mulyani: Kinerja APBN 2018 Alami Perbaikan 

Meski demikian, dirinya tak menampik perubahan suku bunga The Fed tentu tetap akan berdampak pada perekonomian domestik. Oleh sebab itu, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) akan terus memberikan kebijakan yang menjadi sentimen positif bagi pasar Tanah Air.

"Namun absorb dari perubahan (kenaikan suku bunga The Fed) itu akan terjadi. Oleh karena itu konsistensi dari kebijakan di sisi fiskal, moneter, dan sektor riil, itu dianggap sebagai sinyal positif dan kita akan terus lakukan itu," paparnya.

(kmj)

Let's block ads! (Why?)

http://economy.okezone.com/read/2018/09/27/20/1956336/fed-rate-naik-sri-mulyani-perekonomian-ri-cukup-fleksibel

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Fed Rate Naik, Sri Mulyani: Perekonomian RI Cukup Fleksibel"

Post a Comment

Powered by Blogger.