Semarangpos.com, BANJARBARU — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengevaluasi kembali keekonomian proyek pipa gas Cirebon-Semarang. Proyek 2006 itu telah mangkrak selama 12 tahun karena kendala pasok gas.
Kisahnya, tender proyek tersebut dimenangi PT Rekayasa Industri (Rekind) sejak 2006. Nyatanya, setelah 12 tahun berlalu, belum ada perkembangan berarti atas proyek pipa gas sepanjang 682 km tersebut. Konon, mangkraknya proyek itu dipicu kendal pasokan gas dan pembeli. Rekomendasi Redaksi : KPU Semarang Temukan 3 Caleg Koruptor Watu Gunung Ungaran Padukan Alam dan Bangunan Kuno Objek Wisata Air Terjun di Grobogan Ini Tak Pernah Kering
Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio mengatakan pihaknya sedang memfinalisasi penghitungan ulang keekonomian proyek pipa gas Cirebon-Semarang. Dia menyebutkan sejumlah parameter, seperti panjang pipa, ketersediaan pasokan gas dan calon pembeli gas, telah banyak mengalami perubahan dari estimasi awal.
Dengan sejumlah parameter tersebut maka ketentuan yang tercantum dalam kesepakatan awal dengan Rekind perlu divalidasi ulang sehingga tercapai keekonomiannya. “Sekarang ini prosesnya BPH Migas dan Rekind sedang validasi angkanya lagi, supaya bisa maju ke Wamen [Wakil Menteri ESDM] untuk dicek kembali,” ujarnya di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (13/9/2018).
Apabila hasil validasi tersebut masuk akal dan disetujui oleh Kementerian ESDM, terang Jugi, maka proyek pipa Cirebon-Semarang tidak akan lama lagi dapat segera memulai kontruksinya (groundbreaking). “Harapannya kalau Rekind tidak akan lebih dari tahun ini,” katanya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "12 Tahun Mangkrak, BPH Migas Evaluasi Proyek Pipa Gas Cirebon-Semarang"
Post a Comment