Search

Kompor Kayu Memotong Ketergantungan terhadap Kompor Gas

Harianjogja.com, SLEMAN-Kayu bakar sudah lama tersingkir dari perannya sebagai bahan bakar. Faktor utama yang menyebabkan tersingkirnya kayu adalah teknologi alat bakar atau tungku.

Dosen Prodi Teknik Mesin S1, STTNAS Yogyakarta Yohanes Agus Jayatun mengatakan, tungku kayu yang umum digunakan membutuhkan waktu pada proses awal pembakaran dan harus ditunggui terus menerus agar api tetap menyala sesuai dengan yang dikehendaki. Teknologi tungku yang konvensional itu tidak mampu bersaing dengan kompor gas yang proses awal penyalaan sangat mudah dan nyala api tidak perlu ditunggui.

BACA JUGA :

"Agar kayu bakar dilirik lagi menjadi sumber energi maka diperlukan tungku yang mempunyai spesifikasi sama atau mendekati kompor gas. Salah satu teknologi tungku itu berupa kompor kayu," ujar dia dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Sabtu (28/7/2018).

Menurutnya, teknologi kompor kayu merupakan teknologi sederhana. Kompor ini dapat dibuat dan dioperasikan oleh siapa saja. Dua buah kaleng roti bekas yang berbentuk silinder dengan diameter yang tidak sama dapat digunakan untuk membuat kompor kayu.

Dasar dari kedua kaleng itu dilubangi secukupnya dengan diameter masing-masing berkisar 1 cm-1,5 cm. Seperempat sampai dengan sepertiga sisi samping bagian atas dari kaleng yang berdiameter lebih kecil dilubangi secukupnya dengan diameter masing-masing lubang kira-kira 1 mm–2 mm.

Sisi samping bagian bawah dari kaleng yang berdiameter lebih besar dilubangi dengan masing-masing lubang berdiameter 1 cm. Tutup kaleng yang besar dilubangi dengan diameter lebih kecil sedikit dibanding diameter kaleng kecil.

Kaleng yang berdiameter lebih kecil dimasukkan ke dalam kaleng yang berdiameter lebih besar dan kemudian ditutup dengan tutup kaleng besar yang telah dilubangi. Supaya rongga udara antardinding kaleng terjaga, dasar kedua kaleng diikat dengan baut.

Bahan bakar berupa kayu dan atau ranting-ranting. Kayu atau ranting dipotong potong dengan panjang sekitar 5 cm–7 cm dan diameternya kira-kira 1 cm–2 cm. Potongan-potongan kayu atau ranting dikeringkan dahulu sebelum digunakan sebagai bahan bakar.

Ketika akan digunakan, kompor ini harus diletakkan di atas tumpuan. Tumpuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat saluran udara. Dua atau tiga kayu yang sudah dipotong sesuai ukuran dan kering dicelupkan ke dalam bensin kemudian diletakan di dalam kaleng yang kecil. Kayu tadi disulut dengan api sehingga terbakar.

Kayu-kayu lainnya yang sejenis kemudian ditambahkan secukupnya. Dalam waktu yang tidak lama api akan membesar dan lidah-lidah api keluar dari kaleng yang menandakan kompor berfungsi dengan baik. Sepanjang masih tersedia kayu bakar di dalam kompor, api tidak akan mati sehingga kompor tidak perlu ditunggui untuk menjaga nyala api. Besar kecilnya api dapat diatur dengan mengatur bukaan saluran udara di bagian bawah kompor.

"Kompor kayu ini dapat dimasukan ke dalam tungku tradisional sehingga dapat digunakan untuk keperluan memasak," papar dia.

Let's block ads! (Why?)

http://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2018/07/29/512/930603/kompor-kayu-memotong-ketergantungan-terhadap-kompor-gas

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kompor Kayu Memotong Ketergantungan terhadap Kompor Gas"

Post a Comment

Powered by Blogger.