:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2334108/original/066597200_1534606749-Tambang_Freeport.jpg)
PT Freeport Indonesia akan mengakhiri aktifitas penambangan di tambang Open Pit Grasberg pada 2019. Bahkan diperkirakan pada akhir 2018, cadangan di tambang ini sudah habis. Feeport pun akan bertransisi ke tambang bawah tanah.
Memang, dalam masa transisi ini produksi Freeport akan menurun. Namun hal itu hanya bersifat sementara. Karena cadangan ore di dalam tambang Grasberg bawah tanah saat ini mencapai 1,9 miliar ton.
Kepala Teknik Tambang PT Freeport Indonesia Zulkifli Lambali mengatakan, sebenarnya masa transisi sudah dilakukan sejak 2017. Hanya saja, proses itu membutuhkan waktu 1-2 tahun.
Dia juga menegaskan dalam masa transisi ini tidak akan mengurangi karyawannya. Saat ini, pekerja organik Freeport yang masih menambang di Grasberg Open Pit sebanyak 426 orang.
"Orang-orang ini nantinya akan kita training untuk bisa bekerja di underground. Jadi tidak akan ada pengurangan SDM kita," tegaa Zulfikri di Grasberg, Tembagapura, Sabtu (18/8/2018).
Dengan cadangan yang mencapai 1,9 miliar juta ton tersebut, dikatakan Zulfikri akan membutuhkan SDM yang cukup besar. Saat ini pegawai Freeport sendiri mencapai lebih dari 28 ribu orang, dimana sekitar 12 ribu orang bekerja di tambang bawah tanah.
Dijelaskannya, saat ini produksi Freeport sebesar 75 juta ton per tahun. Tahun depan, saat transisi, produksi akan anjlok ke 45 juta ton dengan tambang yang berproduksi yaitu tambang Big Gossn dan Deep Ore Zone (DOZ).
Saat berbarengan, Freeport juga tengah membangun fasilitas penambangan di bawah tanah untuk berproduksi di tambang Grasberg Block Cave dan Deep Mill Level Zone (DMLZ).
Dengan prediksi dua tambang ini bisa berproduksi tahun depan maka produksi pada 2020 akan menjadi 58 juta ton per tahun.
Kemudian naik di 2021 menjadi 68 juta ton per tahun dan pada 2022 akan kembali berproduksi dengan kapasitas seperti saat ini, yaitu 75 juta ton per tahun.
"Karena di GBC itu cadangan kita ada sekitar 936 juta ton di GBC dan 430 juta di DMLZ," tambah doa.
Jika tambang Grasberg Open Pit nanti tak lagi beroperasi, Freeport ingin menjadikan lokasi ini sebagai wisata tambang dan pusat penelitian.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3622473/dalam-sehari-freeport-keruk-210-kg-emas-di-papuaBagikan Berita Ini
0 Response to "Dalam Sehari, Freeport Keruk 210 Kg Emas di Papua"
Post a Comment