Empat SPBU tersebut yaitu SPBU 34- 129902 Jl. Gatot Subroto Kuningan, SPBU 34- 12804 Jl. Prof. DR. Soepomo Tebet Jakarta Selatan, SPBU 34- 12503 Jl. Pasar Minggu Jakarta Selatan, dan SPBU 34- 12507 Jl. Raya Cilandak KKO Pasar Minggu. Pengecekan tersebut juga dihadiri VP Fuel Sales PT Pertamina, Manager Tim Digitalisasi Dwi Ari Puja beserta Tim dan dari PT Telkom Indonesia Dwi Doso.
Berdasarkan hasil pengecekan di 4 SPBU tersebut diketahui transaksi pembelian BBM sudah terlihat langsung pada monitor server (komputer) SPBU, Status Automatic Tank Gauge (ATG) aktif dan informasi ATG sudah terkoneksi dengan server (Komputer) SPBU, Informasi status point of sales (transaksi) telah dapat ditampilkan dan berkala dengan baik pada monitor server SPBU. Adapun untuk pencatatan nomor polisi kendaraan untuk pembelian solar subsidi baru bisa dicatat melaui mesin EDC, belum terkoneksi dengan monitor server SPBU.
Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa dalam releasenya, Sabtu (14/12/19) menyampaikan berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh BPH Migas sebagai lembaga yang memberikan penugasan kepada Pertamina dari target digitalisasi nozzle pada 5.518 SPBU di seluruh Indonesia hingga akhir tahun 2019, sampai dengan bulan 12 Desember 2019 terealisasi sebesar 2.539 SPBU.
Dari jumlah tersebut dapat menampilkan kondisi stok SPBU dan profil penyaluran SPBU per transaksi namun belum dapat mencatat nomor polisi kendaraan, oleh karena itu keluaran yg dihasilkan belum dapat dijadikan perangkat untuk pengawasan dan pengendalian BBM bersubsidi per pengguna kendaraan. Dari 2.539 SPBU yang telah terdigitalisasi, terdapat sejumlah 1.910 SPBU yg sudah dapat melakukan pembayaran menggunakan perangkat EDC dari program Link Aja.
"BPH Migas memberikan apresiasi kepada Pertamina atas terealisasinya digitalisasi nozzle pada 2.539 SPBU dari target 5.518 SPBU. Kami harapkan sisa target tersebut dapat segera terealisasi dan kami harapkan untuk dapat melakukan pengawasan secara efektif konsumen solar dan premium melalui digitalisasi nozzle SPBU perlu dilengkapi dengan indentifikasi konsumen seperti nomor kendaraan dan jumlah pembelian" jelas M. Fanshurullah Asa.
Foto: BPH Migas: Digitalisasi Nozzle SPBU sebagai salah satu solusi efektif awasi BBM Subsidi (dok: BPH Migas)
|
Namun digitalisasi nozzle SPBU yang dilakukan sampai dengan saat ini belum memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi konsumen khususnya nomor kendaraan dan volume pembelian.
"Kami meminta PT. Pertamina (Persero) dapat mengimplementasikan sistem identifikasi konsumen dan volume pembelian pada digitalisasi nozzle SPBU agar dapat diigunakan untuk pengawasan BBM bersubsidi dengan efektif dan target digitalisasi nozzle SPBU sebanyak 5.518 SPBU dapat tercapai" tegas Ifan sapaannya.
Dalam rangka peningkatan akuntabilitas data penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) perlu menggunakan pencatatan elektronik yang dapat mengidentifikasi penggunaan dan penyalurannya di titik serah penyalur (ujung nozzle) oleh Badan Usaha pelaksana sebagai dasar perhitungan subsidi.
Penggunaan pencatatan elektronik dalam penyediaan dan pendistribusian BBM ini juga telah diatur dalam Peraturan BPH Migas Nomor 06 Tahun 2013 tentang Penggunaan Teknologi Informasi dalam Penyaluran Bahan Bakar Minyak. Melalui Surat Menteri ESDM No. 2548/10/MEM.S/2018 tanggal 22 Maret 2018, Menteri ESDM meminta Menteri BUMN agar mengintruksikan kepada PT Pertamina (Persero) untuk segera melaksanakan pencatatan penjualan JBT sesuai ketentuan Perpres Nomor 191 melalui pencatatan elektronik/digitalisasi nozzle.
Sebagai tindak lanjutnya pada tanggal 31 Agustus 2018 telah dilakukan penandatanganan kerjasama Program Digitalisasi Nozzle antara Pertamina dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Program Digitalisasi Nozzle yang merupakan sinergi BUMN untuk meningkatkan pengawasan BBM besubsidi (Minyak solar) dan BBM penugasan (premium) akan memasang digitalisasi pada 5.518 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Foto: BPH Migas: Digitalisasi Nozzle SPBU sebagai salah satu solusi efektif awasi BBM Subsidi (dok: BPH Migas)
|
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Digitalisasi Nozzle SPBU Jadi Solusi Untuk Awasi BBM Subsidi - CNBC Indonesia"
Post a Comment