Puluhan warga yang terdiri dari kaum pria dan emak-emak ini mendatangi kantor Desa Cendoro sembari membawa sejumlah banner. Salah satunya bertuliskan 'Mari Ciptakan Desa Cendoro Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Hentikan Pembodohan Terhadap Masyarakat Cendoro. Wujudkan Transparansi Pengelolaan Dana Desa'. Mereka lantas berorasi di balai desa.
"Kami hanya ingin transparansi pengelolaan dana desa. Itu hak yang dijamin hukum," kata Koordinator aksi warga Desa Cendoro Hadi Purwanto kepada wartawan di lokasi, Selasa (19/11/2019).
Ia menjelaskan warga menemukan beberapa keganjilan dalam penggunaan DD di Cendoro selama 2 tahun terakhir. Hanya saja warga enggan menuduh terjadi penyimpangan dana tersebut. Oleh sebab itu, hari ini warga beramai-ramai meminta pertanggungjawaban penggunaan DD dari pemerintah desa setempat.
Salah satu keganjilan tersebut yaitu Pemerintah Desa Cendoro enggan memberikan data proyek-proyek yang menggunakan DD. Padahal, kekuatan APBDes Cendoro 2018 mencapai Rp 1,2 miliar. Sedangkan tahun ini Rp 1,7 miliar. Mereka juga telah berulang kali meminta data tersebut.
Mulai dari proyek peningkatan dan pembangunan beberapa jalan di Cendoro, pemeliharaan TK, pendidikan dan pelatihan Kades, perangat desa dan BPD, penanaman modal BUMDes, lomba kepemudaan, pembangunan sanitasi permukiman, pelatihan kerja kelompok pemuda, hingga pembangunan tembok penguat tanah jalan usaha tani.
"Sebagai pelayanan masyarakat, mereka (Pemdes Cendoro) harus transparan. Keganjilan ini yang ingin kami buktikan," tegas Hadi.
Sekretaris Desa Cendoro Siswito baru menemui massa setelah mereka berorasi selama 2 jam. Dia hanya menjelaskan secara singkat penggunaan DD TA 2018 dan 2019. Setelahnya, dia menolak menjawab pertanyaan dari warga.
"Tidak ada tanya jawab. Saya hanya menyampaikan sesuai apa yang ditanyakan warga," cetusnya sembari berlalu meninggalkan kerumunan massa.
(iwd/iwd)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Puluhan Warga di Mojokerto Protes Pengelolaan Dana Desa Tak Transparan - detikNews"
Post a Comment