Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan memaparkan, rincian subsidi dihabiskan untuk BB sebesar Rp 58 triliun atau 57,7% dari pagu dan listrik Rp 40,5 triliun atau 68,3% dari pagu. "Subsidi BBM dan listrik turun dari indikator migas," ujar Asko, Senin (18/11/2019).
Ia menjelaskan memang untuk pos belanja di tahun ini lebih besar untuk kebutuhan belanja KL atau Kementerian dan lembaga. Dengan komposisi ini, ia mengatakan pemerintah akan melakukan efisiensi. "Untuk belanja yang tidak mendsesak dan harus, akan tetap dilaksanakan," jelasnya.
Dalam bahan paparannya dijelaskan turunnya subsidi ini tak lepas dari fluktuasi harga minyak nasional atau Indonesian Crude Price (ICP). Selain itu, pemerintah di tahun ini melakukan pelunasan kurang bayar subsidi BBM dan LPG Rp 10 triliun dari anggaran tahun ini. (gus/gus) https://www.cnbcindonesia.com/news/20191118144721-4-116038/harga-minyak-merosot-subsidi-energi-turun-jadi-rp-985-t
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Minyak Merosot, Subsidi Energi Turun Jadi Rp 98,5 T - CNBC Indonesia"
Post a Comment