/data/photo/2018/07/24/686154361.jpg)
ACEH UTARA, KOMPAS.com - Sejak sepekan terakhir, semen langka di sejumlah toko bangunan di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, Aceh.
Akibatnya, pembangunan dengan menggunakan dana desa terhenti.
Kepala Urusan Umum, Desa Rawang Itek, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Abdul Rafar, Jumat (10/10/2019), menyebutkan, saat ini desanya mengalokasikan pembangunan parit desa.
“Terpaksa dihentikan karena semen tidak ada di toko. Jika pun ada jumlahnya tidak cukup juga kita gunakan untuk pembangunan. Kita perlu 100 sak, hanya tersedia lima sak,” kata Abdul Rafar.
Baca juga: Rem Blong, Truk Semen Seruduk Mobil, Motor hingga Bangunan, Satu Tewas
Menurutnya, berdasarkan informasi dari kecamatan lainnya, proyek pembangunan dengan dana desa juga terpaksa dihentikan.
Hal yang sama dikeluhkan pengembang rumah bersubsidi, Wahyuddin Albra di Lhokseumawe. Menurutnya, saat ini tidak ada pasokan semen di Krueng Geukuh, Kabupaten Aceh Utara.
“Gudang di Krueng Geukuh juga kosong semennya. Jadi sangat mahal. Kami susah mendapatkan pasokan semen itu. Padahal butuh banyak,” terangnya.
Saat ini, harga jual semen merek Andalas mencapai Rp 56.000 per sak, sedangkan semen merek merah putih dijual Rp 54.000 per sak.
“Itu harga di pengecer. Itu pun barangnya tidak ada,” katanya.
Baca juga: Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Begini Cara Kades di Jombang Meraup Uang Negara
Dia berharap Pemerintah Aceh segera memanggil produsen semen untuk provinsi itu. Sehingga segera ada solusi kelangkaan semen di Aceh.
“Pemerintah harus segera turun tangan. Jika tidak, target tahunan kita tidak akan tercapai,” pungkasnya.
https://regional.kompas.com/read/2019/10/11/17290711/semen-langka-di-aceh-pembangunan-dengan-dana-desa-terhentiBagikan Berita Ini
0 Response to "Semen Langka di Aceh, Pembangunan dengan Dana Desa Terhenti - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment