Sebuah brankas besar milik mantan Presiden Sudan Omar Al-Bashir dan keluarganya telah disita di salah satu kantornya. Sementara beberapa hari sebelumnya, sejumlah besar uang yang ditemukan di rumah Al-Bashir juga telah diamankan.
Kepala Dewan Militer Transisi (pemerintahan interim) Sudan, Abdel Fattah Al-Burhan menekankan pada Minggu, 21 April 2019, uang tunai dalam tiga mata uang, bernilai lebih dari USD 113 juta ditemukan di rumah mantan presiden itu, menurut AFP.
Al-Burhan menambahkan bahwa "tim gabungan angkatan bersenjata, polisi, dan dinas keamanan, di bawah pengawasan Kantor Jaksa Penuntut Umum, menggeledah rumah mantan Presiden Omar Al-Bashir dan menemukan 7 juta Euro, USD 350 ribu dan 5 miliar pound Sudan," demikian seperti dikutip dari Middle East Monitor.
Setelah menemukan uang itu, Jaksa Penuntut Umum di Sudan membuka dua penyelidikan terhadap Al-Bashir dengan tuduhan pencucian uang dan kepemilikan sejumlah besar uang tanpa pembenaran hukum.
Dewan Militer juga memerintahkan Jaksa Sudan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Al-Bashir dalam persiapan untuk persidangannya.
Penyitaan sejumlah aset kekayaan Al-Bashir dilakukan beberapa usai dirinya dikudeta oleh militer pada 11 April 2019, di tengah protes publik berkepanjangan sejak Desember 2018.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3961883/negeri-krisis-rakyat-sudan-tak-bisa-tarik-uang-di-atmBagikan Berita Ini
0 Response to "Negeri Krisis, Rakyat Sudan Tak Bisa Tarik Uang di ATM"
Post a Comment