Sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) mengalami penurunan 18,51% dari 6,91 juta pada Februari 2018 menjadi 5,63 juta pada Februari 2019.
Selanjutnya, penumpang penerbangan internasional tercatat turun 7,04% secara bulanan (mtm) dan naik secara tahunan (yoy) 3,49%. Jumlah penumpang penerbangan internasional pada Februari 2019 sebanyak 1,40 juta sedangkan bulan sebelumnya 1,50 juta.
"Ada penurunan pada jumlah penumpang angkutan udara. Memang persoalannya harga tiket yang menjadi keluhan, ini terlihat di berbagai airport," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019) kemarin.
Untuk penumpang kereta api juga mengalami penurunan 14,10% secara bulanan (mtm) dari 30,17 juta pada Februari 2019 sedangkan pada Januari 2019 sebanyak 35,12 juta. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu juga turun 3,55% menjadi 30,17 juta pada Februari 2019 dari 31,28 juta pada Februari 2018.
Mereka yang bepergian menggunakan kapal juga turun secara bulanan (mtm) 3,93% menjadi 1,66 juta dari 1,73 penumpang pada Januari 2019. Sedangkan secara tahunan (yoy) naik 8,28% dari 1,53 juta penumpang menjadi 1,66 juta penumpang.
Sedangkan untuk tingkat penghunian kamar (TPK) pada hotel berbintang pada Februari 2019 mengalami penurunan secara tahunan (yoy) sebesar 3,77 poin. Kemudian dibandingkan bulan sebelumnya (mtm) naik tipis 0,97 poin. (ara/eds)
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4493872/begini-data-penurunan-jumlah-penumpang-pesawat-karena-tiket-mahalBagikan Berita Ini
0 Response to "Begini Data Penurunan Jumlah Penumpang Pesawat karena Tiket Mahal - detikFinance"
Post a Comment