Selama ini, subsidi bbm diberikan pemerintah untuk bensin jenis solar. "Ke depan, perlu dipertimbangkan mungkin tahun depan seperti usul Pak Kardaya (anggota DPR) kalau perlu kasih subsidi BBM itu untuk oktan yang lebih baik dan ramah lingkungan," ujarnya saat paparan di Komisi VII DPR RI, Selasa (19/3/2019).
Jonan menyinggung pertimbangan ini berdasarkan pernyataan yang pernah dilontarkan oleh salah satu anggota Komisi VII DPR RI dari fraksi Gerindra, Kardaya Warnika. Kardaya juga mantan pejabat di Kementerian ESDM dulu, ia pernah menjabat jadi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM.
Oktober 2018 lalu, Kardaya pernah bilang dalam rapat di DPR kalau bisa pemerintah tidak lagi subsidi bensin seperti premium. Tapi Pertamax dan kawan-kawan.
Jonan lalu menyambut masukan itu dan memikirkannya untuk diterapkan di 2020. "Kami akan ajukan dari Kementerian ESDM bahwa Premium itu market saja, misal nanti di APBN 2020 itu di balik, misal yang disubsidi adalah Pertamax" katanya.
Namun, Jonan melanjutkan, Pertamax yang disubsidi bukan jenis turbo. "Jadi yang lain tak disubsidi, yang gunakan besar itu bahan bakar ramah lingkungan. Ini bahas untuk APBN 2020 ya."
Untuk subsidi dan distribusi BBM, Jonan menegaskan pentingnya pengawasan distribusi solar karena bahan bakar satu ini selain digunakan oleh kendaraan bermotor tapi juga industri. Pengawasan ini dijalan oleh Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) dan Polri, yang sudah dijalankan perjanjiannya.
Tapi selain pengawasan, Jonan juga meminta untuk didukung kebijakan pencegahan seperti digitalisasi nozzle di SPBU. "Paling besar itu Pertamina, ini kita dorong terus dan terima laporan AKR sudah. Supaya bisa dicatat real time dan bisa mudah verifikasi," jelasnya.
Saksikan video BBM langka di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC] (gus/gus)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jonan Buka Peluang Subsidi Pertamax di 2020 - CNBC Indonesia"
Post a Comment