KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu investor kawakan di pasar modal Indonesia adalah Sukarto Bujung. Pria yang saat ini menjadi Direktur Utama PT Buyung Putra Sembada Tbk (HOKI ), anggota indeks Kompas100 ini punya pengalaman panjang mengail untung dari investasi saham. Meskipun, ia juga pernah menelan kerugian besar di pasar saham.
Sukarto mulai mengenal investasi saham pada 1996. Awalnya dia memilih jadi trader saham jangka pendek. Ia menggunakan fasilitas margin trading yang memungkinkan bertransaksi saham hingga 10 kali lipat dari modal yang dimiliki. Saat Indonesia dilanda krisis moneter 1998, dia menderita kerugian hingga Rp 1,5 miliar.
Namun hal tersebut tak membuat dia hilang semangat. Perlahan-lahan ia mulai kembali bermain saham tapi kali ini dengan pendekatan yang jauh berbeda. Ia beralih dari trader jangka pendek menjadi investor jangka panjang.
Kali ini ia lebih beruntung. Saham-saham yang ia pegang jangka panjang memberi keuntungan bagus. Tapi uniknya ia tak menyukai saham blue chip. Alasannya karena saham-saham tersebut jarang memberikan keuntungan yang besar.
Maka jangan heran, bila rata-rata portofolio sahamnya terdiri atas saham perusahaan kecil hingga menengah. Dia pun mematok target keuntungan 200% hingga 300% dari saham-saham tersebut.
"Bagi saya keuntungan 5% - 20% itu hal biasa, anggap saja bagian dari fluktuasi pasar. Saya juga tidak mau terlalu ambil pusing dengan harga saham per hari karena saya lebih utamakan kinerja fundamental. Intinya saya anti cut loss. Artinya jangan buru-buru keluar saat harga jatuh, karena sewaktu-waktu bisa rebound lagi," ujar dia.
Maklum, dia seorang sarjana akuntansi, sehingga fasih menganalisis laporan keuangan perusahaan. Dia juga mengenali produk perusahaan yang hendak dibeli, serta reputasi pemegang saham mayoritas/pengendali perusahaan tersebut. Selain itu, ia juga suka dengan saham yang rajin membagi dividen.
Untuk para calon investor dan investor pemula, ia menyarankan agar sebelum beli harus berhati-hati. "Perlu dicek yang punya siapa, laporan keuangannya masuk akal atau tidak, utangnya wajar atau tidak, neracanya dibandingkan dengan labanya. Kalau perusahaannya aktif bagi dividen berarti labanya benar. Lalu belilah pakai uang dingin. Yang paling penting yakin bagus dan harganya pas, belilah," ujar dia.
Sukarto bilang, salah satu saham yang pernah memberi keuntungan berlipat baginya adalah PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI). Ia mulai membeli saham ini di tahun 2007. Saat itu harganya di bawah Rp 200 per saham dan menjualnya enam tahun kemudian di harga Rp 1.700 per saham. Alhasil dia untung Rp 37 miliar.
Lalu Sukarto pernah membeli saham PT Multi Indocitra Tbk (MICE). Sukarto tertarik dengan perusahaan ini karena mengenali produk perusahaan yang memegang merek Pigeon ini. "Itukan produk bayi dan anak-anak saya kecil pakai produk-produknya. Maka saya tertarik untuk beli," ungkapnya.
Kemudian salah satu kesuksesannya adalah berhasil membawa perusahaan warisan keluarganya PT Buyung Putra Sembada Tbk untuk go public pada pertengahan 2017. Saat ini ia memiliki 10% saham HOKI dan menjabat sebagai Direktur Utamanya.
Editor: Noverius Laoli
Editor: Noverius Laoli
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini rahasia Sukarto Bujung sukses jadi investor saham "
Post a Comment