Liputan6.com, Jakarta - Garuda Indonesia tengah mengkaji ulang pemesanan pesawat Boeing 737 Max 8. Bahkan Garuda membuka kemungkinan untuk membatalkan semua pesanan pasca kecelakaan Ethiopia Airlines yang menggunakan jenis pesawat yang sama.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara menjelaskan, saat ini Garuda masih memiliki pesanan 49 pesawat Boeing 737 Max 8.
"Kita belum sampai ke arah sana (pembatalan) tapi kemungkinan bisa saja. Karena Lion juga sudah batalkan," kata Ari di Kementerian BUMN, Kamis (14/3/2019).
Sebenarnya, pasca kecelakaan PK LQP milik Lion Air beberapa waktu lalu, Garuda Indonesia juga sudah mengkaji pengurangan jumlah pesanan Boeing 737 Max 8 dari 49 yang belum dideliver hanya menjadi 20 unit pesawat. Sementara sisanya akan ditukar dengan Bleing 787.
"Tapi kalau kemudian kemarin ada kejsdian Ethiopia Airline, ini mau bagaimana, ini menjadi kekuatan kita dalam melakukan negosiasi dengan Boeing," tegasnya.
Garuda Indonesia saat ini memang mengoperasikan satu unit Boeing 737 Max 8. Hanya saja pesawat tersebut untuk sementara tidak diterbangkan sebagai tindak lanjut pengecekan ulang tingkat keselamatan dan keamanan pesawat itu sendiri.
Meski pesawat yang biasa digunakan untuk terbang ke Singapura ini tak terbang, namun diklaim Ari tak mempengaruhu bisnis Garuda Indonesia secara signifikan.
"Tentunya kita akan ajukan kompensasi ke Boeing, soalnya ini sudah 4 hari tidak beroperasi. Kompensasi kita sedang hitung, termasuk biaya perawatannya selama tidak terbang," ucap Mantan Dirut Pelindo III tersebut.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3916904/garuda-kaji-batalkan-pesanan-pesawat-boeing-737-max-8Bagikan Berita Ini
0 Response to "Garuda Kaji Batalkan Pesanan Pesawat Boeing 737 Max 8"
Post a Comment