KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pidato Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Drgahi, Jumat (22/2) lalu, terdengar dovish dan berdampak pada melemahnya euro terhadap dollar AS. Mengutip Bloomberg, Jumat (22/2), pasangan mata uang EUR/USD tercatat melemah tipis 0,01% ke 1,1332.
Analis PT Rifan Financindo Berjangka, Puja Purbaya Sakti mengatakan, euro kembali melemah terhadap rival utamanya dollar AS karena pidato Draghi terdengar dovish sehingga memperkuat tekanan bearish pada euro.
Meskipun, di saat yang sama dollar AS juga ikut tertekan karena pidato pejabat The Fed yang juga terdengar dovsih. Namun, hal tersebut tidak mampu memberikan dorongan yang cukup signifikan bagi euro untuk menguat hingga penutupan perdagangan di akhir pekan lalu.
Padahal, euro sempat menguat pada pertengahan perdagangan karena dollar AS yang melemah. "Sebagian besar reaksi terhadap beberpa jumlah sektor manufaktur AS yang melemah memberikan sentimen negatif bagi pergerakan dollar AS," kata Puja, Minggu (24/2).
Dollar AS melemah 0,07% di level 96,53. Meski menururn di akhir perdagangan, Jumat (22/2), dollar AS mulai pulih dari penurunannya didorong perkembangan perdagangan AS dan China, setelah Washington dan Beijing telah mulai menyusun nota kesepahaman tentang perdagangan.
"Kedua belah pihak berusaha untuk mencapai kesepakatan perdagangan sebelum batas waktu 1 Maret, ketika tarif tambahan impor China ke AS akan berlaku," kata Puja.
Senin (25/2) pukul 20.30 nanti, akan dirilis indikator ekonomi US Chicago Fed National Activity Index Jan yang diprediksi akan menurun dari 0.27 menjadi 0.11.
Turunnya jumlah total dari laporan bulanan yang dirilis Chicago Federal Reserve Bank yang memantau aktivitas ekonomi di distrik tujuh yaitu Indiana, Iowa, Illinois, Michigan dan Wisconsin tersebut akan berdampak favorable bagi dollar AS sehingga akan memberikan sentimen negatif bagi euro.
Selanjutnya, Senin (25/2) pukul 22.30 WIB akan dirilis indikator ekonomi US Dallas Fed Manufacturing Index FEB yang diprediksi meningkat dari 1.0 menjadi 2. Naiknya jumlah total dari Survei Prospek Manufaktur Texas setiap bulan untuk mendapatkan penilaian tepat waktu mengenai aktivitas pabrik di negara bagian tersebut ini akan berdampak favorable bagi dollar AS sehingga akan kembali membebani pergerakan euro pada perdagangan selanjutnya.
Secara teknikal, Puja menganalisis indikator Moving Average Exponential (EMA) mengecil dengan arah kurs turun, kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi Red over blue yang melebar dimana arah kurs berpotensi lanjutkan koreksi. Selanjutnya pada indikator True Strengh Indicator (TSI) berada diarea -9 yang menunjukkan kurs turun. Secara umum EUR/USD masih berpotensi untuk lanjutkan koreksi pada perdagangan selanjutnya.
Puja merekomendasikan sell selama harga di bawah 1,1318 dengan level resistance antara 1,1355-1,1378-1,1423 dan support antara 1,1309-1,1288-1,1243.
Editor: Komarul Hidayat
Editor: Komarul Hidayat
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Laju euro masih berat terhadap dollar AS"
Post a Comment