Kapal Pengangkut Sembako dan Minyak Terbakar di Maluku Tengah - Gatra

Ambon, Gatra.com - Kapal pengangkut sembilan bahan pokok (sembako) dan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah, premium maupun solar, ludes terbakar di pesisir pantai depan Negeri (Desa) Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu (24/2/2019), siang.

Belum diketahui pasti Kapal bernama lambung KM. Saudara Sejati ini terbakar. Tidak ada korban jiwa, pun luka. Tapi kerugian ditaksir mencapai kurang lebih Rp300 juta.

Kasubbag Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Ipda Julkisno Kaisupy yang dikonfirmasi Gatra.com, membenarkan adanya peristiwa kebakaran tersebut.

Menurutnya, kapal naas itu terbakar sekira pukul 13.00 WIT. Kapal yang terbuat dari kayu ini terbakar sesaat akan bertolak menuju pelabuhan Dusun Amaholu, Desa Luhu Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku.

"Awalnya kapal ini memuat sembako dan BBM jenis bensin, solar dan minyak tanah yang dikemas dalam gen (jerigen berukuran) 20 liter sebanyak 150 gen. Rencananya akan menuju Dusun Amaholu," katanya.

Percikan api mulai membakar kapal berwarna putih itu setelah La Aru, nahkoda kapal ini menghidupkan mesin menggunakan kunci stater.

"Saat kunci stater mesin dikontak tiba-tiba terdengar bunyi ledakan di ruang mesin," ungkap Julkisno.

Saat percikan api terlihat, para Anak Buah Kapal (ABK), berusaha memadamkan api. Namun diduga telah mengenai minyak dan kapal yang terbuat dari bahan mudah terbakar, sehingga api sulit dijinakan.

"Karena api semakin membesar dan mengeluarkan asap hitam tebal kemudian para ABK, memilih melompat ke dalam laut untuk menyelamatkan diri," terangnya.

Dikatakan, peristiwa itu tidak menimbulkan korban luka. Seluruh penumpang kapal yang terdiri dari seorang penumpang, nahkoda kapal dan 5 ABK selamat dari maut.

"Korban selamat adalah penumpang La Yono (28), beserta Nahkoda La Aru (45), dan para ABK yaitu Nasar (45), La Cano (18), La Idu (27), La Rianto dan La Helmi (27). Semuanya merupakan warga Dusun Amaholu," katanya.

Dikatakan, peristiwa kebakaran tersebut hingga saat ini masih dalam penyelidikan. Sejumlah saksi telah diperiksa, baik masyarakat maupun para ABK Kapal.

"Kami masih terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran," tandasnya.

Reporter: Chen Toisuta

Editor: Rosyid

Let's block ads! (Why?)