Kali berhembus seruan untuk membatalkan divestasi, setelah Sudirman Said membuat pernyataan di balik negosiasi Freeport. Sudirman menyebutkan ada misteri dibalik pertemuan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dengan Bos Freeport McMoran Inc James R Moffet yang tidak diketahui publik.
Sudirman yang merupakan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang juga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan "Surat 7 Oktober 2015. Jadi surat itu seolah-olah saya yang memberikan perpanjangan izin, itu persepsi publik," kata Sudirman dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Merspons pernyataan Sudirman tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan angkat bicara. Jonan menilai pernyataan Sudirman sebagai lagu lama untuk membela diri.
Jonan menjelaskan, sejak ia dilantik pada 14 Oktober 2016, saat itu bos Freeport McMoran sudah diganti. "Waktu saya itu sudah Adkerson (Richard Adkerson), bukan Moffet saya tidak kenal Moffet," kata Jonan dalam konferensi pers di ESDM, Rabu (20/2/2019).
Sewaktu ia menjabat sebagai menteri, Jokowi sebagai presiden pun hanya memberi 4 instruksi yakni; stabilitas investasi, divestasi, kelangsungan operasi setelah 2021, dan smelter. "Akhirnya kami tim menteri negosiasi dan hasilnya seperti sekarang," kata dia.
Ia pun menegaskan sewaktu dirinya mulai menduduki jabatan Menteri ESDM, negosiasi divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia dimulai dari nol.
"Waktu saya ditugaskan di sini, itu ditinggalkan semua. Start dari nol perundingannya. Jadi kalau memang ada surat itu, tidak relevan, karena semua negosiasi mulai dari awal lagi," tegas Jonan.
Jonan menambahkan apapun yang terjadi sebelumnya tidak bisa dijadikan dasar lagi, karena kalau itu dijadikan dasar tidak mungkin RI bisa rebut 51% saham Freeport. Ia juga mengomentari etika seorang pejabat publik, hendaknya tidak banyak komentar soal kinerja pemerintahan setelah tak menjabat.
Ia mengatakan saat usai menjabat jadi menteri perhubungan, sampai sekarang ia tidak pernah komentar ke media soal kinerja menteri yang kini menjabat. "Setiap masa itu tantangannya beda-beda, dan caranya beda-beda sepanjang tidak melanggar hukum dan etika," paparnya.
Adapun, tambah Jonan, selama 2 tahun proses negosiasi, Presiden Jokowi tidak pernah ada agenda untuk menerima khusus Richard Adkerson, berunding berdua, lalu hasil perundingannya diperintahkan ke menteri. "Tidak pernah seperti itu," seru Jonan.
Untuk periode sebelumnya, Jonan menegaskan memang ada perjanjian-perjanjian tapi saat itu dia belum menjabat. "Tapi kami udah bilang tidak mau, pokoknya 51% tidak mau nunggu 2021 dan penerimaan negara lebih besar," tegasnya.
Jokowi Bangga Indonesia Rebut Saham Freeport
[Gambas:Video CNBC] (hps)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jurus Jonan Bela Jokowi, Tangkis Serangan Sudirman Said - CNBC Indonesia"
Post a Comment