Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa keputusan tersebut diminta oleh dirinya saat menjabat sebagai kepala staf presiden (KSP).
Dia menceritakan, perekonomian Indonesia ini berada pada bayang-bayang siklus krisis. Pertama di tahun 1998, lalu pada era kepemimpinan Gusdur, berlanjut lagi di tahun 2008-2009, dan terakhir pada tahun 2015 di era Jokowi-JK.
Anggaran subsidi tersebut, kata Luhut pun akan dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur.
"Lalu digelontorkan kepada infrastruktur, desa, kesehatan, pendidikan itu langkah pertama," jelas dia.
Pada saat itu juga, Luhut bersama tim ekonomi pemerintah menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa kebijakan pencabutan subsidi akan berdampak pada popularitas Kepala Negara.
Namun, respons Jokowi pada saat itu, kata Luhut, tidak mempersoalkan jika popularitasnya turun. Sehingga, hal tersebut dilakukan.
"Tapi Pak, konsekuensinya ya itu popularitas bapak akan turun, enam bulan baru dia akan bagus lagi, cuma kalau popularitas saya tidak peduli cuma bisa nggak ini, dan dijelaskan lah oleh Pak Purbaya dengan timnya bisa, kemudian ekonomi kita lebih bagus lagi ke depannya," ungkap dia.
(hek/eds) https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4440719/cerita-luhut-rayu-jokowi-cabut-subsidi-buat-bangun-infrastrukturBagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Luhut Rayu Jokowi Cabut Subsidi buat Bangun Infrastruktur - detikFinance"
Post a Comment