RMOLJabar. Harga komoditas sayuran di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta, belum stabil. Sejak awal tahun 2019, harga sayuran naik hingga 50 persen.
Salah satu pedagang sayuran di Pasar Sukatani, Mela Ruliayani (32) mengatakan, sudah hampir dua pekan harga-harga sayuran belum sepenuhnya turun.
"Harga tomat masih di angka Rp11 ribu per kilo kita jual. Padahal sebelumnya kita hanya 6 ribu perkilo. Naiknya pas mau tahun baru kemarin," kata Mela, kepada awak media, Senin (14/1).
Menurutnya, tak hanya tomat kenaikan harga juga di ikuti sayuran jenis wortel yang kini masih diangka 15 ribu perkilogram. Padahal sebelumnya hanya dikisaran 8 ribu perkilogram. bawang daun 16 ribu sebelumnya 12 ribu. Bawang merah kualitas super biasanya 24 ribu kini masih bercokol diharga 32 ribu perkilogram.
"Naiknnya harga membuat pedagang eceran mikir-mikir untuk membeli barang yang mahal," katanya.
Meski begitu, lanjut Mela, kenaikan harga itu tak membuat omset penjualanya turun. Sebab ada sebagian jenis sayuran mengalami penurunan harga meski belum sepenuhnya turun. Seperti harga kol biasanya 8 ribu kini 6 ribu perkilo. Cabe rawit 55 ribu kini turun 30 ribu perkilogram.
"Harga ayam potong juga turun biasanya 40 ribu kini jadi 35 ribu perkilogram," katanya.
Pedagang yang telah berjualan selama tiga tahun itu memprediksi beberapa diperkirakan harga kebutuhan pokok akan kembali normal.
"Memang seperti tahun-tahun sebelumnya semua sayuran naik. Apalagi jika jelang lebaran. Harapan kita pemerintah terus mengontrol harga-harga kebutuhan pokok mulai dari hulu hingga kehilir,'' ujarnya.[son]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Sayuran Masih Mahal - RMOL Jabar"
Post a Comment