* Aceh Usulkan 20 Persen
BANDA ACEH - Harga rumah subsidi akan naik pada Februari 2019. Besaran kenaikannya masih dalam pembahasan Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), termasuk Aceh. Sementara Maluku, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan masih dibahas di Kementerian. Untuk provinsi lain sudah diputuskan.
Ketua DPD RealEstat Indonesia (REI) Aceh, Muhammad Noval kepada Serambi, Senin (21/1) menyampaikan, Aceh mengusulkan naik sebesar 20 persen, atau dari Rp 130 juta/unit menjadi 155 juta/unit. “Sudah kita usulkan ke Kementerian PUPR melalui DPD REI Pusat, dan sedang dievaluasi. Mungkin awal Februari sudah ada keputusannya,” sebutnya.
Ia menambahkan, kenaikan rumah subsidi ini terjadi di seluruh Indonesia rata-rata naik 6-7 persen. Sementara untuk Aceh pihaknya minta harga khusus karena seluruh material didatangkan dari Medan, dan harganya pun lebih mahal.
“Jadi jangan disamakan dengan Pulau Jawa dan Medan. Aceh kan tidak ada pabrik dan harga tanah di Aceh lebih mahal dibanding daerah lain. Pembangunan rumah subsidinya juga harus dekat dengan kota, apabila lokasinya jauh tidak ada yang mau. Berbeda dengan Pulau Jawa dan daerah lain,” ujarnya.
Dikatakan, kenaikan harga rumah subsidi ini disebabkan beberapa hal antaranya harga material dan harga tanah semakin mahal, upah pekerja di Aceh juga mahal. Ia membandingkan upah pekerja di Aceh dengan Pulau Jawa maupun Medan, yaitu satu unit rumah upah pekerja di Aceh bisa membangun dua unit rumah di Jawa maupun Medan.
“Jadi kita upahnya mahal, lebih tinggi upah pekerja di Aceh. Di Medan untuk biaya bangun hanya Rp 50 juta sedangkan di Aceh sampai Rp 85 juta. Selain itu, biaya upah borongan satu rumah di Medan hanya Rp 12 juta, sedangkan kita sampai Rp 24 juta,” sebut Muhammad Noval.
Dikatakan, saat ini sebelum ada keputusan dari Pusat maka harga rumah subsidi di Aceh masih mengacu pada harga sebelumnya.
Ketua DPD REI Aceh, Muhammad Noval menyebutkan, tahun ini pihaknya menargetkan membangun 4.500 unit rumah subsidi di seluruh Aceh, kecuali Simeulue. Hal itu karena di kabupaten tersebut belum ada kantor cabang BTN. “Jadi itu yang membuat tidak terlayani, seandainya ada kantor cabang atau bupati setempat bisa mendukung, maka dapat terealisasi,” ujarnya.
Dikatakan, tahun ini pihaknya juga akan membangun rumah subsidi di Sabang yang sebelumnya belum ada. Sementara di Aceh Besar pembangunan rumah subsidi sebanyak 1.600 unit tersebar di Kecamatan Baitussalam, Darussalam, Kuta Baro, Darul Imarah, Ingin Jaya, dan Peukan Bada.(una)
http://aceh.tribunnews.com/2019/01/22/harga-rumah-subsidi-naikBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Rumah Subsidi Naik - Serambi Indonesia"
Post a Comment