KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga aluminium menguat ditengah ketidakpastian politik global. Salah satu faktor yang menguatkan adalah adanya titik terang permasalahan perang dagang dan juga permasalahan Brexit.
Mengutip Bloomberg, Senin (21/1) pukul 20.00 WIB, harga aluminium kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME), ditutup menguat 0,64% menjadi US$ 1,870 per metrik ton dari yang sebelumnya US$ 1,858 per metrik ton. Bahkan sepekan harga aluminium naik 1,85%.
Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim menilai ekspektasi pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2018 sesuai ekspektasi pasar. Meskipun hanya sedikit hasil positif yang dilihat pasar, namun, Ibrahim meyakini ekonomi China tetap tumbuh.
Disamping itu, adanya titik terang dari permasalahan perang dagang Amerika Serikat dan China. Berkurangnya tensi perang dagang membuat harga sejumlah komoditas kembali naik, termasuk aluminium. "Kita tahu beberapa hari lalu, ada negosiasi AS dan China yang menunjukkan hasil positif dari perang dagang," ucap Ibrahim kepada Kontan.co.id, Senin (21/1).
Sekedar informasi, Wakil Perdana Menteri China Liu He akan mengunjungi Amerika Serikat pada 30 dan 31 Januari untuk putaran negosiasi perdagangan berikutnya dengan Washington. Pertemuan tersebut menyusul negosiasi tingkat rendah yang berlangsung di Beijing pekan lalu untuk menyelesaikan perselisihan pahit antara dua ekonomi terbesar dunia.
Ibrahim juga menilai ditolaknya Brexit menjadi penguatan harga aluminium menguat. Sebab, selama ini pasar terus menunggu hasil voting Brexit. "Setelah perlahan kondisi politik mendapat jawaban harga komoditas naik," tandasnya.
Sementara secara fundamental kebutuhan aluminium setiap tahun untuk industri konstruksi tinggi. Seperti pembangunan rumah, jembatan dan apartemen di AS, China ataupun Jepang. Ibrahim juga meyakini apabila dana pembangunan tembok Meksiko-AS disetujui maka permintaan aluminium akan semakin tinggi.
Besok, Ibrahim memproyeksikan harga aluminium akan menguat terbatas. Sebab pasar akan tertuju pada kondisi di Inggris menunggu kepastian Brexit, yang mana Perdana Menteri Theresa May sedang menyiapkan "plan b".
"Dan Amerika juga tengah libur sehingga penutupan pemerintahan AS membuat perekonomian melemah. Selama satu minggu pemerintahan ditutup, PDB turun 0,1%. Ini bagus untuk harga komoditas," tandasnya.
Harga aluminium diperkirakan di rentang US$ 1,850 sampai US$ 1,910 per metrik ton. Sementara sepekan US$ 1,710 sampai US$ 1,975 per metrik ton. Secara teknikal harga aluminium berada di bollinger bands dan MA 40% diatas bollinger bawah, sedangkan indikator stochastic 60% positif, dan MACD 70 % negatif. Sementara indikator RSI wait and see. Ia masih merekomendasikan buy.
Editor: Azis Husaini
Editor: Azis Husaini
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga aluminium menguat terbatas"
Post a Comment