Sebelumnya, pengerjaan tiga proyek besar yakni Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Light Rail Transit (LRT) Dan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) membuat ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) kerap dilanda kemacetan mengular.
Menindaki kasus ini, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengatakan, pengerjaan ketiga proyek itu tidak akan dilakukan secara serentak, melainkan dibagi ke dalam waktu terpisah.
"Untuk proyek-proyek yang ada di titik lokasi sama itu bekerjanya jangan bersamaan. Pengerjaannya sudah saling berbagi waktu. Jadi tol Elevated kapan, kereta cepat kapan, LRT kapan. Itu ada schedule-nya, masing-masing punya schedule konstruksi, " jelas dia pada Kamis, 29 November 2018.
Skenario ini, lanjutnya, juga dapat mengatasi kendala yang kerap terjadi di ruas tol Jakarta-Cikampek. Dia mengatakan, setiap harinya bisa ada sekitar 47 kasus yang mengganggu arus lalu lintas di jalan bebas hambatan tersebut.
"Menurut cerita, di beberapa titik kayak Cikunir, Grand Wisata, suka ada 47 gangguan di Japek eksisting, kayak mobil mogok, pecah ban, kecelakaan, dan lain-lain," urainya.
Desi kemudian mencontohkan, bentuk pengerjaan di sebuah titik dimana ketiga proyek besar itu saling berpapasan. Selain itu, ia mengonfirmasi bahwa agenda pergantian waktu kerja ini akan mulai diimplementasikan dalam waktu dekat.
"Nanti bakal gantian. Misalnya di Cikunir, ada 4 titik yang ternyata ada pekerjaan kereta cepat. Untuk 4 titik itu nantinya akan dikerjakan tanggal sekian, LRT tanggal sekian, dan yang lain sih tetap dikerjakan. Sekarang ini udah mau dimulai," tutur dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3802261/produktivitas-turun-akibat-macet-di-cikampek-pengusaha-ritel-merugiBagikan Berita Ini
0 Response to "Produktivitas Turun Akibat Macet di Cikampek, Pengusaha Ritel Merugi"
Post a Comment