:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/953894/original/076399200_1439381466-20150812-Pasukan_Elite_PLN-Jakarta-02.jpg)
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyatakan, tidak akan memanjakan PT Pertamina (Persero). Sebelumnya Dwi pernah menjabat sebagai direktur utama di PT Pertamina.
"Enggak boleh (manja)," di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin (3/12/2018).
Dwi mengungkapkan, jika Pertamina dimanjakan yang khawatir perusahaan tersebut tidak akan maju dan mampu bersaing. Hal ini pun dia samakan seperti mendidik anak.
"Sesuatu kalau memanjakan sesuatu pasti dia tidak akan maju, untuk bisa maju nggak boleh dimanjakan, sama dengan anak juga begitu," tutur dia.
Di awal masa jabatanya, Dwi akan menyingkirkan kendala untuk meningkatkan produksi migas nasional. Hal ini akan didiskusikan dengan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
"Nanti kendala-kendala yang berkaitan dengan upaya peningkatan produksi akan kami diskusikan dengan pak menteri," ujar Dwi.
Dwi mengaku, sudah mendapat pesan dari Mantan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Menteri ESDM Ignasius Jonan, untuk meningkatkan investasi pada sektor hulu migas, sebab akan berdampak pada produksi migas pada masa berikutnya.
"Tadi Pak Amien juga sampaikan dalam pesan-pesnya dan pesan pak menteri tadi, bahwa untuk meningkatkan produksi ini harus ada investasi, tentu saja investasi 2018 akan berdampak 2019. Demikian juga 2019 kalau ada investasi akan berdampak di 2020 itu peningkatan produksi," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pemerintah telah menetapkan PT Pertamina (Persero) sebagai pengelola blok minyak dan gas (migas) Rokan setelah 2021. Keputusan ini merupakan kado pemerintah untuk rakyat Indonesia menjelang hari kemerdekaan ke-73.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kata PLN soal Utang Tembus Rp 543 Triliun"
Post a Comment