:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2052357/original/088600600_1522760024-Inflasi-Bulan-Maret-20183.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada November 2018 sebesar 0,27 persen. Inflasi ini menurun tipis dari bulan sebelumnya sebesar 0,28 persen.
Sementara secara tahun kalender berjalan, inflasi sebesar 2,50 persen dan secara tahunan mencapai 3,23 persen. Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, sumbangan inflasi terbesar berasal dari kelompok komoditas transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan andil sebesar 0,10 persen dan inflasi sebesar 0,56 persen.
"Komoditas yang memberikan sumbangan andil terhadap inflasi yaitu tarif angkutan udara sebesar 0,05 persen, bensin sebesar 0,02 persen dan tarif pulsa sebesar 0,01 persen," kata dia di Kantornya, Jakarta, Senin (3/12/2018).
Kemudian, kelompok selanjutnya disumbang dari kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar dengan andil sebesar 0,06 persen dan inflasi sebesar 0,24 persen.
"Inflasi kelompok perumahan disumbang oleh upah tukang bukan mandor, peningkatan beberapa bahan bangunan, seperti besi beton dan cat tembok, serta kenaikan sewa kos," kata dia.
Selain itu, penyumbang inflasi selanjutnya terjadi pada komoditas bahan makanan yakni dengan sumbangan sebesar 0,05 persen dengan inflasi sebesar 0,24 persen. Ini terjadi karena beberapa komoditas makanan mengalami kenaikan, dan faktor cuaca juda menjadi pemicu kenakkan ini.
"Kenaikan harga bawang merah memberi andil 0,04 persen, beras 0,03 persen, telur ayam ras dan tomat sayur masing-masing 0,01 persen," kata dia.
Meski begitu, lanjut dia ada beberapa komoditas yang alami penurunan harga yakni cabai merah, daging ayam ras, beberapa buah-buahan dan minyak goreng.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3797961/inflasi-november-2018-capai-027-persen-ini-dia-pemicunyaBagikan Berita Ini
0 Response to "Inflasi November 2018 Capai 0,27 Persen, Ini Dia Pemicunya"
Post a Comment