TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pada bulan November 2018, Kota Balikpapan tercatat mengalami inflasi 0,01% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar -0,68% (mtm).
Inflasi bulan November lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata inflasi bulan November selama 3 tahun terakhir sebesar -0,21% (mtm).
Secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan mencatatkan angka sebesar 3,69% (yoy) atau lebih tinggi dari nasional sebesar 3,23% (yoy) namun lebih rendah dari Kalimantan Timur sebesar 3,74% (yoy).
Inflasi pada bulan November 2018 lebih banyak didorong oleh kenaikan harga kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,52% (mtm).
Baca: KPU Kukar Gelar Coklit Terbatas, Ada Temuan Pemilih Ganda di 10 Desa
Inflasi pada kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan banyak disumbang oleh mulai naiknya tarif angkutan udara mendekati akhir tahun.
Kenaikan bahan bakar minyak non penugasan (Pertamax, Dexlite dan Pertamina Dex) juga masih memberikan dampak terhadap inflasi yang tercermin dari andil kelompok Perumahan, Air, Listrik Gas dan Bahan Bakar yang mengalami inflasi dengan andil sebesar 0,01% (mtm).
Baca: Kisah Murid SD Merangkak 3 Kilometer ke Sekolah, Ini yang Diungkapkan saat Bertemu Presiden
Pada saat yang sama, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga juga mengalami inflasi dengan andil sebesar 0,03% (mtm).
Sementara itu, kelompok bahan makanan mengalami deflasi dengan andil -0,53% (mtm) seiring dengan kondisi permintaan yang masih dapat diantisipasi oleh pasokan bahan makanan yang cukup.
Baca: Duterte Dikecam Guyonan Gunakan Ganja untuk Obat Kuat
Sebagai upaya pengendalian inflasi daerah, Tim Pengendali Inflasi daerah (TPID) kota Balikpapan telah mengambil beberapa langkah pengendalian harga yaitu diantaranya melakukan stabilisasi harga melalui Bulog untuk komoditas pangan strategis terutama beras, mengikuti High level Meeting TPID Provinsi Kalimantan Timur untuk persiapan menghadapi natal dan libur akhir tahun, program Kampung Wisata Peduli Inflasi untuk ketahanan pangan tanaman holtikultura melalui urban farming.
Baca: Dipicu tak Dipinjami Motor, Pelaku Bakar Rumah, Ibu dan Anak Tewas Terbakar
"Sejalan dengan hal tersebut, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Paser sebagai daerah hinterland Kota Balikpapan juga telah melakukan rapat di tingkat teknis untuk mengevaluasi pergerakan harga periode sebelumnya dan mengantisipasi lonjakan harga menjelang natal dan akhir tahun mendatang," ujar Suharman Tabrani, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan melalui siaran persnya, Senin (3/12).
Ke depan, lanjutnya, terdapat beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberi tekanan inflasi, diantaranya kenaikan harga bahan makanan dan angkutan udara menjelang natal dan akhir tahun, risiko terhambatnya produksi tanaman holtikultura menjelang musim hujan di daerah pemasok, dan kenaikan tarif cukai rokok. (*)
http://kaltim.tribunnews.com/2018/12/04/inflasi-mengerek-tarif-angkutan-udara-dan-harga-sembakoBagikan Berita Ini
0 Response to "Inflasi Mengerek Tarif Angkutan Udara dan Harga Sembako - Tribun Kaltim"
Post a Comment