Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahja Widayanti menyatakan, untuk komoditas bawang putih, pasokan sudah memadai, sehingga tidak ada lagi alasan bagi importir menaikkan harga. Tercatat, hingga 8 Mei 2019, stok bawang putih distributor yang telah diserap pasar sebanyak 375,8 ton.
"Kita minta importir keluarkan barang semua enggak, ada alasan kalau mereka naikin harga," kata Widayanti, di sela tinjauannya di salah satu ritel modern di Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (10/5/2019).
Kementerian Perdagangan mewajibkan ritel modern menjual harga bawang putih di harga Rp 35 ribu per kilogram, sedangkan ritel tradisional Rp 32 ribu per kilogram. Pasalnya, belakangan ini harga bawang putih di pasaran naik cukup tajam hingga mencapai Rp 80 ribu per kilogram.
Widayanti berharap, dengan ketersediaan pasokan yang terpenuhi selama Ramadan, paling tidak pekan depan, harga bawang putih bisa turun secara bertahap.
"Kalau terjadi gejolak harga kita akan turun melalui operasi pasar, kita akan lakukan terus sampai harga stabil," kata dia.
![]() |
Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) secara rata rata nasional harga komoditas bawang putih per hari ini, Jumat (10/5/2019) masih tinggi baik di pasar modern maupun di pasar tradisional.
Bawang putih ukuran sedang di pasar modern dijual Rp 56.800 per kilogram, sedangkan di pasar tradisional, harganya lebih mahal Rp 57.650 per kilogram.
Widayanti menjelaskan kenaikan harga pangan yang sering terjadi di bulan Ramadan dan menjelang Lebaran karena permintaan akan komoditas holtikultura seperti bawang putih, cabai meningkat dari biasanya. Inilah yang dimanfaatkan pedagang menaikkan harga, sehingga harga di pasar tinggi.
Ia pun mengakui, memang ada disparitas harga bawang putih di pasar tradisional karena masih ada pedagang yang menyimpan stok bawang putih dengan perolehan harga lama. Namun, Kementerian Perdagangan telah bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk menindak bila ada distributor yang memainkan harga.
"Sanksinya bisa dicabut izin usahanya," tandas Widayanti.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Sembako Meroket, Kemendag Andalkan Operasi Pasar - CNBC Indonesia"
Post a Comment