:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1048665/original/044815500_1447057579-20151109-Ilustrasi-Logam-Muli-iStockphoto2.jpg)
Pada perdagangan sebelumnya, harga emas turun seiring penguatan Dolar Amerika Serikat (AS), meski volatilitas pasar saham dan prospek laju kenaikan suku bunga AS yang lebih rendah pada 2019 mempertahankan harga emas mendekati posisi puncak dalam 5 bulan.
"Dengan suara pada Brexit ditarik, ada kenaikan dolar yang menekan harga emas pada saat ini," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar senior di RJO Futures.
Akibat masalah Brexit, Pound turun ke level terlemahnya dalam hampir 1-1/2 tahun terhadap dolar. Ini usai Perdana Menteri Inggris Theresa May menunda pemungutan suara parlemen atas kesepakatan Brexit-nya.
Adapun Dolar rebound setelah membukukan penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari tiga bulan pekan lalu karena data ekonomi AS yang lemah mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga AS.
Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku pada pertemuan 18-19 Desember, tetapi fokusnya adalah pada seberapa banyak kenaikan yang akan terjadi di 2019.
Emas cenderung menguat ketika ekspektasi kenaikan suku bunga turun. Ini karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang bullion yang tidak menghasilkan dan membebani dolar.
Sementara itu, kerugian pada saham global semakin meningkat dipicu tanda-tanda baru muncul bahwa masalah perang perdagangan AS-Cina berdampak lebih dalam pada pertumbuhan ekonomi dunia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3805462/harga-emas-terdongkrak-ekspektasi-perlambatan-kenaikan-bunga-the-fedBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Emas Terdongkrak Ekspektasi Perlambatan Kenaikan Bunga The Fed"
Post a Comment