:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1489220/original/015123100_1485525935-Suku-Bunga2.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) diprediksi masih akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen di akhir tahun ini.
Corporate Secretary and chief economist BNI Ryan Kiryanto menyebutkan, The Fed atau bank sentral Amerika Serikat (AS) akan segera menyelenggarakan The Federal Open Market Committee (FOMC) yang merupakan sidang terakhir mereka di tahun ini.
"Hampir pasti menaikkan Fractional flow reserve (FFR). Implikasinya sebagian bank-bank sentral di dunia akan ikut menaikkan suku bunga," kata Ryan dalam sebuah acara diskusi di Kementerian Koperasa dan UKM, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
BI sendiri pada Oktober memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada angka 5,75 persen.
"Maka Desember kami lihat ada 2 kemungkinan, BI tetap menahan atau menaikkan 25 bps jadi 6 persen untuk suku bunga acuan," ujarnya.
Ryan mengungkapkan, AS terpaksa harus agresif menaikkan suku bunga acuan untuk meredam inflasi di negara Paman Sam tersebut.
"Secara teori, ketika ekonomi suatu negara tumbuh dengan baik biasanya diiringi dengan inflasi di negara itu. Upaya menjinakkan inflasi dengan menaikkan suku bunga sehingga orang-orang yang punya duit tidak berproduksi terus, tapi di simpan di bank," ujarnya.
The Fed menggunakan jalur suku bunga untuk mengerem inflasi AS yang sudah berada di angka 2 persen.
"2 persen angka keramat di Amerika, enggak boleh melampaui itu. Berbahaya untuk negara Amerika. Maka harus djinakkan dengan suku bunga," tutupnya.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3686372/bi-diperkirakan-masih-bakal-naikkan-suku-bunga-acuanBagikan Berita Ini
0 Response to "BI Diperkirakan Masih Bakal Naikkan Suku Bunga Acuan"
Post a Comment