Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk mengubah metodologi perhitungan indeks LQ45 dan IDX 30 dengan menggunakan free float pada Februari 2019 mendatang.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan, bentuk perubahan ini tidak akan terlalu banyak berdampak terhadap perdagangan saham.
"Efeknya hanya pada saham-saham yang mengalami perubahan bobot aja. Yang bobotnya menurun, biasanya harganya akan menurun juga," ungkap dia kepada Liputan6.com, Senin (26/11/2018).
"Tapi sepertinya enggak akan signifikan lagi, karena bulan lalu saat wacana pertama kali diumumkan sudah banyak yang rebalancing," dia melanjutkan.
Adapun penggunaan free float ini diberlakukan sebagai penyesuaian atas kapitalisasi pasar yang digunakan dalam penghitungan indeks LQ45 dan IDX 30 yang sebelumnya memakai metode rata-rata tertimbang atas kapitalisasi pasar. Metode tersebut menggunakan seluruh saham tercatat sebagai bobot penghitungan indeks harga saham.
Sementara itu, analis saham lainnya yang juga Managing Director Jagartha Advisors, FX Iwan, mengatakan, dirinya masih menunggu kepastian perubahan perhitungan. Sebab berdasarkan informasi terakhir, lanjutnya, market cap akan diubah menjadi ratio market cap terhadap free float.
"Otomatis dampak sementaranya akan kepada saham-saham dengan free float yang kecil akan di kurangi posisinya oleh investor instutusi seperti manajer investasi, dana pensiun, asuransi yang menggunakan LQ 45 sebagai benchmark," terangnya.
Sedangkan untuk medium long term, ia menambahkan, itu akan kembali lagi kepada valuasi dan fundamental masing-masing saham.
"Contohnya, seperti tiga saham yang kemarin langsung terdampak ketika informasi tersebut diturunkan. Antara lain, HMSP, UNVR, dan GGRM," ujar dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3737914/bei-berlakukan-penghitungan-baru-indeks-lq45-ini-kata-analisBagikan Berita Ini
0 Response to "BEI Berlakukan Penghitungan Baru Indeks LQ45, Ini Kata Analis"
Post a Comment