
"Ini karena 3/4 orang miskin di Indonesia mengonsumsi beras. Artinya saat harga beras naik ada 3 orang yang dirugikan dan 1 orang diuntungkan dari kenaikan harga beras ini," kata Vivi dalam diskusi ekonomi di UI, Depok, Senin (12/11/2018).
Dia menjelaskan saat ini harga beras di Indonesia 70% lebih tinggi dari harga beras internasional, karena itu pemerintah harus memastikan harga beras tetap stabil."Pemerintah itu tugasnya harus memastikan harga beras affordable. Supaya orang yang sudah naik kelas tidak turun kelas lagi," imbuh dia.
Selain itu, Vivi menjelaskan, sebanyak 22% masyarakat Indonesia masuk dalam kategori kelas menengah. Kemudian 5% masuk kelas atas, 45% golongan kelas menengah namun tidak miskin dan tidak rentan, serta 9% masuk dalam kategori warga miskin.
Masalah kemiskinan di Indonesia, kata Vivi, cukup cepat berubah.
"Orang miskin di Indonesia itu gantian. Misalnya ada bencana alam itu juga menyebabkan orang masuk dalam kategori miskin. Ada yang baru keluar dari jurang kemiskinan bisa kembali lagi karena bencana," jelas Vivi.
Tonton juga 'Stok Beras Surplus Tapi Harga Melonjak Naik, Ada Apa?':
(kil/hns) https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4298187/bank-dunia-harga-beras-naik-bikin-miskinBagikan Berita Ini
0 Response to "Bank Dunia: Harga Beras Naik Bikin Miskin"
Post a Comment