Bersama rupiah, beberapa mata uang di kawasan Asia turut melemah. Yen Jepang melemah 0,15 persen, baht Thailand minus 0,04 persen, dan won Korea Selatan minus 0,01 persen.
Sementara dolar Hong Kong dan dolar Singapura bergerak stagnan. Sedangkan ringgit Malaysia menguat 0,01 persen dan peso Filipina 0,06 persen.
Meski dibuka melemah tipis, namun Analis CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan pergerakan rupiah berpotensi menguat pada awal pekan ini. Penguatan akan didorong oleh kekuatan dolar AS yang diperkirakan mulai terbatas seiring meredanya sentimen positif dari rilis data ekonomi positif dari Negeri Paman Sam.
Data terakhir yang dirilis merupakan jumlah pengangguran. Data ini sebenarnya memberi sentimen positif kepada dolar AS karena angka pengangguran berhasil mencetak sejarah terendah sejak Desember 1969 lalu atau 49 tahun terakhir.
Namun, rilis pertumbuhan penghasilan justru di bawah ekspektasi pasar. Gaji pekerja di AS rata-rata hanya naik 2,8 persen sepanjang 2018. Angka ini masih lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.
"Pergerakan dolar AS terlihat melambat setelah dirilisnya angka pertumbuhan gaji AS yang naik di bawah ekspektasi. Diharapkan rilis tersebut dapat mengurangi tekanan terhadap rupiah," ucapnya, Senin (8/10).
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Mendekati Rp15.200 per Dolar AS Awal Pekan Ini"
Post a Comment