BALI, KRJOGJA.com - Dana desa yang dikucurkan sejak tahun 2015 menjadi stimulus yang mendorong pembangunan di wilayah perdesaan melalui program prukades dan dana desa yang menggabungkan pemerintah, perbankan dan dunia usaha mampu mendorong pertumbuhan di wilayah perdesaan. Hal itu disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo dalam Forum Tri Hita Karana (THK) Sustainable Development, dengan tema ‘Kesetaraan dan Pertumbuhan Inklusivitas, Keberlanjutan dan Kepemimpinan’ di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018).
Forum THK ini adalah pleno dalam Rangkaian pertemuan tahunan IMF- Worlbank 2018 di Bali. Mendes PDTT mengatakan program produk unggulan kawasan perdesaan (prukades) mampu mengatasi kemiskinan di pedesaan. Kebijakan yang diterapkan di Indonesia ini merupakan program pertama di dunia dan menjadi inspirasi bagi negara lain karena telah teruji menghasilkan pembangunan yang signifikan.
Sementara Prof Josept Stiglits, peraih nobel di bidang ekonomi mengapreasi model pembangunan wilayah perdesaan di Indonesia dengan dana desa sebagai stimulus pembangunan yang di mulai dari desa. "Saya sangat mengapresiasi model pembangunan seperti ini di mana pembangunan di mulai berdasar pada kebutuhan yang berbeda pada setiap daerah dan ini menghasilkan pola pembangunan wilayah yang sangat menabjubkan," katanya.
Konsep kosmologi Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup tangguh. Falsafah tersebut memiliki konsep yang dapat melestarikan keaneka ragaman budaya dan lingkungan di tengah hantaman globalisasi dan homogenisasi. (Ati)
http://www.krjogja.com/web/news/read/80017/Prukades_dan_Dana_Desa_jadi_Topik_Pertemuan_IMF_WorlbankBagikan Berita Ini
0 Response to "Prukades dan Dana Desa jadi Topik Pertemuan IMF - Worlbank"
Post a Comment