Penduduk Miskin Desa di Maluku Meningkat

Ambon,-Jumlah penduduk miskin di Maluku dilaporkan menurun. Namun, penurunan hanya terjadi di wilayah perkotaan. Warga miskin di pedesaan justru meningkat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, pertumbuhan ekonomi Maluku mencapai 5,47 persen pada triwulan II (Agustus) 2018, terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini terlihat dari berkurangnya jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2018 sebanyak 320.080 jiwa lebih rendah dibandingkan bulan Maret 2017 yang sebanyak 320.510 jiwa.

Jumlah penduduk di kota mengalami penurunan dari 6,58 pada September 2017 jadi 6,22 persen pada Maret 2018. Sebaliknya, jumlah penduduk miskin di daerah pedesaan mengalami peningkatan. Pada September 2017 tercatat 26,60 persen, kini naik menjadi 26,64 persen.

Menurut Ahli ekonomi Makro dan perencanaan pembangunan asal Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura, Teddy Christanto Leasiwal, hal ini disebabkan karena terjadi pergeseran struktur ekonomi.

Kecepatan pergeseran ini tidak diikuti dengan kecepatan perubahan atau peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan ketersediaan lapangan kerja.

Meski begitu, lanjut dia, ini merupakan fenomena jangka pendek. Dapat diatasi dengan peningkatan SDM lewat pendidikan dan pelatihan.

“Tapi ini fenomena jangka pendek. Dalam jangka panjang jika konsistensi pembangunan SDM dilaksanakan, maka ketimpngan dan kemiskinan bisa ditekan atau dikurangi,”paparnya.

Selain kemiskinan, ketimpangan kesejahteraan di Maluku juga masih menganga. Angka Gini Ratio pada Maret 2018 sebesar 0,343, lebih tinggi dibanding tahun 2017 yakni 0,321.

Kondisi ini menunjukkan bahwa meski penduduk miskin berkurang dan tenaga kerja meningkat, namun ketimpangan antara penduduk miskin dan kaya masih melebar. Menurut Leasiwal, hal itu disebabkan sebaran penduduk, pendapatan dan sumberdaya alam yang tidak terdistribusi merata.

Menurut dia, solusi yang perlu dilaksanakan oleh pemerintah daerah, khususnya instansi terkait memberikan pelatihan dan ketersedian lapangan pekerjaan atau meningkatkan investasi langsung.

“Karena investasi akan memberikan multipleir efek terhadap dorongan ekonomi baik secara formal maupun informal. Solusi utama adalah pemeratan pendidikan, investasi dan dorong pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah),” pungkasnya. (Amar)

Let's block ads! (Why?)