JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meningkatkan kerjasama infrastruktur dengan menawarkan kerja sama pembangunan bendungan di Sulawesi dan Kalimantan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya telah menerima kunjungan Vice Minister of Water Resources and Vice Minister of Ministry of Emergency Management Republik Rakyat China Mr YE Jianchun. Keduanya membahas pengelolaan sumber daya air dan penanganan bencana yang dilakukan oleh Kementerian PUPR.
Baca Juga: Pembangunan Bendungan Passelloreng Sulsel Capai 74,87%
“Saya berharap melalui kerja sama yang semakin erat, kedua negara bisa bertukar pengetahuan dan pengalaman dan menggali peluang dan kerja sama di masa depan,” kata Menteri Basuki di Jakarta, Jumat (19/10/2018)
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki yakni Sekjen Kementerian PUPR Anita Firmanti, Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi dan para pejabat tinggi pratama di Ditjen Sumber Daya air dan Sekretariat Jenderal.
Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Hari Suprayogi mengatakan, Kementerian PUPR menawarkan kerjasama dalam pembangunan empat bendungan, yakni Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara, Jenelata di Sulawesi Selatan, Lambakan di Kalimantan Timur, serta Riam Kiwa di Kalimantan Selatan.
“Pembahasan kerja sama tersebut selanjutnya akan dibahas dan dievaluasi lebih lanjut,” katanya.
Rombongan delegasi dari Pemerintah China bersama Kementerian PUPR sempat melakukan peninjauan lapangan ke Tanggul Laut Muara Baru (Pluit) dan Waduk Pluit yang berlokasi di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Kementerian PUPR tengah membangun tanggul laut sepanjang 4,5 kilometer yang berada di dua titik, yakni Muara Baru sepanjang 2,3 km dan Kali Baru sepanjang 2,2 km. Dirjen Hari menjelaskan, pemerintah Indonesia saat ini sedang menyelesaikan banjir di Ibu Kota Jakarta.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Seluas 387 Ha di NTB
“Jakarta ini masalahnya banjir yang tidak hanya akibat air dari hulu, melainkan juga air dari hilirnya. Saat ini, progres tanggul laut telah mencapai 80% dan menjadi titik percontohan karena dilengkapi taman dan jalan inspeksi sehingga menambah ruang terbuka hijau di Jakarta,” pungkas Hari
Adapun proyek Tanggul Laut merupakan proyek strategis nasional (PSN) sebagai bagian dari rencana induk penanganan banjir dan penu runan muka air tanah di Jakarta.
Kehadiran tanggul ini akan mengurangi potensi abrasi di pesisir Jakarta, mencegah banjir rob yang terjadi hampir setiap bulannya ketika air laut pasang di titik Jakarta Utara, dan upaya penataan kawasan pesisir utara Jakarta.
Sebagai informasi, kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China dalam pembangunan infra struktur telah berlangsung lama dan terus berkembang. Hasil kerja sama dalam pembangunan infra struktur yang sudah selesai dibangun di antaranya Jem batan Surabaya-Madura (Suramadu) di Jawa Timur dan Bendungan Jatigede di Jawa Barat.
Kerja sama bilateral juga dilakukan pada sejumlah infrastruktur lainnya yang masih dalam tahap konstruksi yang meliputi pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (seksi Saradan-Kertosono) fase I, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung serta Cileunyi-Dawuan- Sumedang fase II.
(Ichsan Amin)
(kmj)
http://economy.okezone.com/read/2018/10/20/320/1966635/kementerian-pupr-tawarkan-kerjasama-pembbangunan-bendungan-ke-chinaBagikan Berita Ini
0 Response to "Kementerian PUPR Tawarkan Kerjasama Pembbangunan Bendungan ke China"
Post a Comment