Search

Indonesia Kendaraan Terminal Raup Pendapatan Rp383 Miliar di Kuartal III-2018

JAKARTA - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) membukukan pendapatan sebesar Rp383,8 miliar hingga periode yang berakhir pada 30 September 2018. Capaian tersebut meningkat 27,17% dibandingkan pendapatan perseroan pada periode sama tahun lalu (yoy) yang sebesar Rp301,78 miliar.

Selain itu, perseroan mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar Rp162,86 miliar atau terkerek 31,24% yoy. Beban keuangan perseroan pun naik 49,9% menjadi Rp7,43 miliar. Selain itu, beban pajak penghasilan tercatat meningkat 27% ke level Rp44,68 miliar.

BERITA TERKAIT +

Kendati demikian, pendapatan keuangan perseroan mencatatkan kenaikan signifikan, yaitu mencapai Rp19,68 miliar selama Januari-September 2018, naik 260,32% dibandingkan dengan capaian pada periode sama tahun lalu.

Baca Juga: Indonesia Kendaraan Terminal Cetak Laba Rp95 Miliar di Semester I-2018

Entitas anak Pelindo II tersebut mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp146,63 miliar hingga September 2018, meningkat 37,06% yoy. Adapun, perseroan baru saja mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2018. Dengan harga penawaran perdana sebesar Rp1.640, perseroan mengantongi dana hasil IPO sebesar Rp509,15 miliar. Sebagai informasi, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk berambisi memperkuat pasar perseroan baik di dalam maupun luar negeri.

Pelabuhan Tanjung Priok, Gerbang Menuju Ekspor Impor

Pada semester II-2018, perseroan akan menuntaskan sejumlah kesepakatan (MoU) pengelolaan sejumlah terminal bongkar muat. Sebelumnya, IPCC berencana memperluas konsesi operasional dari saat ini seluas 31 hektare menjadi 89,5 hektare dalam lima tahun mendatang. Perluasan area tersebut dilakukan secara bertahap. Perluasan area tersebut dilakukan secara bertahap.

Baca Juga: Perkuat Bisnis Tambang, Trada Alam Minera Kantungi Kontrak Baru Citra Dayak

Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal, Chiefy Adi Kusmargono pernah bilang, perseroan membidik beberapa peluang ekspor dantransshipmentkendaraan di beberapa kota dalam negeri dan negara-negara tetangga. Apalagi, kabar Toyota menutup pabriknya di Australia karena biaya tenaga kerja yang sangat tinggi menjadi peluang pasar bagi Indonesia. Dengan demikian, kebutuhan Negeri Kanguru akan dipenuhi dari opsi lain seperti Thailand dan Indonesia.

Pelabuhan Tanjung Priok, Gerbang Menuju Ekspor Impor

”Toyota Indonesia sedang melakukan penjajakan untuk ekspor ke Australia. Memasok dari Indonesia akan lebih kompetitif dari sisi logistiknya sehingga peluangnya lebih besar, dan kapasitas pabrik Toyota tersedia. Kalau Toyota jadi mengekspor ke Australia, akan ada tambahanmarketbagi IKT,” ungkap Chiefy, dikutip dari Harian Neraca (26/10/2018).

Mulai semester II-2018, perseroan juga akan mulai mendapat limpahan dari PT Pelabuhan Tanjung Priok sebagai bagian dari perapihan zonasi yang dilakukan entitas induk yaitu Pelindo II.

Secara bertahap, IPCC akan mencapat tambahan sekitar 175.000 unit kendaraan. Guna memperluas pasar di dalam negeri, perseroan juga menargetkan dapat merealisasikan rencana kerja sama pengelolaan dengan perusahaan yang memiliki terminal kendaraan di beberapa kota yaitu Makassar, Balikpapan, Lampung, Pontianak, Palembang, dan Bangka.

 (Feb)

(rhs)

Let's block ads! (Why?)

http://economy.okezone.com/read/2018/10/26/278/1969295/indonesia-kendaraan-terminal-raup-pendapatan-rp383-miliar-di-kuartal-iii-2018

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Indonesia Kendaraan Terminal Raup Pendapatan Rp383 Miliar di Kuartal III-2018"

Post a Comment

Powered by Blogger.